Selasa 19 Apr 2022 03:45 WIB

Jalan Panjang Pencetakan Alquran Mushaf Qatar

Mus'haf Qatar diresmikan setelah melewati perjalanan selama dua darsawarsa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Seorang lelaki tua membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci umat Islam, sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al-Omari selama bulan suci Ramadhan di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.
Foto: AP/Adel Hana
Seorang lelaki tua membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci umat Islam, sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al-Omari selama bulan suci Ramadhan di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Mushaf Qatar dianggap sebagai sebuah pencapaian peradaban Amir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Pada 9 Maret 2010 silam, atau 12 tahun yang lalu, Mus'haf Qatar diresmikan setelah melewati perjalanan yang berlangsung selama hampir dua dasawarsa sebagai sebuah karya luar biasa di Qatar.

Perjalanan pencapaian peradaban Islam itu dimulai pada Agustus 1991, ketika gagasan itu diedarkan oleh para penanggung jawab Urusan Islam di koridor pengadilan Syariah. Bahkan sebelum berdirinya Kementerian Wakaf dan Urusan Islam.

Baca Juga

Direktur Departemen Urusan Islam pada saat itu, Dr Khalifa bin Jassim al-Kuwari, mengajukan sebuah memorandum kepada Wakil Sekretaris Pengadilan Syariah, yang berisi proposal untuk menulis Alquran (Mushaf) atas nama Qatar. Ini menjadi proposal yang tetap menjadi bahan penelitian dan kajian pada saat itu, tetapi tanpa mengambil langkah nyata. Hingga 1999, ide itu muncul kembali.

Kebangkitan kembali gagasan Mushaf Qatar pada tahun itu berada di Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, yang mengarahkan kajiannya, dan mengatur segala kondisi, kendali dan standar untuk menghasilkannya secara optimal. Dengan gagasan pada saat itu menerima persetujuan tertinggi Amir Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, dan pada Mei 2000, Qatar memulai langkah praktis pertama dalam proyek peradaban besar ini.

Kementerian Wakaf dan Urusan Islam mulai menghubungi salah satu pusat terpenting di dunia Islam di bidang kaligrafi Arab, yaitu Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA) di Istanbul dan berafiliasi dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk mengikuti langkah-langkah praktis. Tim kerja kemudian dimulai selama tahun 2000 dengan mempersiapkan proyek, sesuai dengan rencana yang ditetapkan yang mencakup tahapan dan prosedur untuk menulis Mushaf Qatar.

Setelah satu tahun kerja dan ketekunan dalam mempelajari ide-ide dan visi untuk membawa Alquran ini ke jalan yang terhormat, kompetisi internasional untuk kaligrafi Arab digelar untuk menulis Mushaf Qatar, tepatnya pada Agustus 2001. Kompetisi ini adalah yang terbesar dari jenisnya dalam sejarah kaligrafi Arab dan yang pertama dalam sejarah penulisan Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement