Senin 11 Apr 2022 08:15 WIB

Keajaiban Arsitektur Istana Raja Abdulaziz

Konstruksinya mewujudkan identitas kawasan dalam pola istana Saudi kuno.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Istana Raja Abdulaziz di Kegubernuran Al-Muwayh di Al-Taif adalah mahakarya arsitektur.
Foto: arab news
Istana Raja Abdulaziz di Kegubernuran Al-Muwayh di Al-Taif adalah mahakarya arsitektur.

REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH — Istana Raja Abdulaziz di Kegubernuran Al-Muwayh di Al-Taif adalah mahakarya arsitektur yang menjadi salah satu monumen bersejarah di Kerajaan Arab Saudi. Melalui keunikan pola dan desain teknik Islamnya, mencerminkan era pembangunannya pada abad ke-14 Hijriah.

 

Baca Juga

Istana ini dicirikan oleh lokasi pusatnya di antara desa-desa yang berdekatan dan kedekatannya dengan jalan haji pada waktu itu antara Al-Muwayh lama (Al-Muwayh Al-Qadim) dan Al-Muwayh baru. Bangunannya memiliki luas 14.900 meter persegi, istana ini berjarak hampir 185 kilometer dari Taif ke timur.

 

Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (8/4/2022), Istanah di kelilingi oleh dinding bebatuan hitam pekat dengan ketinggian 4,5 meter dan tebal satu meter. Konstruksinya mewujudkan identitas kawasan dalam pola istana Saudi kuno.

 

Istana ini memiliki dua menara pengawas di sisi timur dan utara, juga terdapat halaman untuk kompartemen Kerajaan yang dibangun dengan batu dan gipsum. Istanah juga juga memiliki ruang protokol untuk menerima tamu dan pengunjung, dan markas bagi tokoh-tokoh terkemuka dan delegasi pemerintah yang menyertainya.

 

Pengunjung istana dapat melihat bentuk persegi panjang di sebelah barat benteng. Ini memiliki dua pintu masuk. Pintu masuk utama mengarah ke unit perumahan dan layanan, ruang makan, kamar tidur, kamar mandi, dan istana untuk tamu, di samping beberapa kamar yang menghadap ke halaman terbuka. Pintu masuk utama berada di sisi utara.

 

Terdapat juga dua sumur di dalam Istanah yang berfungsi untuk mengamankan persediaan air bagi penghuninya. Kastil ini memiliki masjid, beberapa menara, ruang untuk menyiapkan kopi, kamar tidur dan pompa bensin untuk mengisi mobil, dan istana tempat tinggal lainnya di tengah kastil dengan enam kamar.

 

Al-Muwayh, lebih dari 85 tahun yang lalu, mendapat kehormatan untuk menerima Raja Abdulaziz pada kunjungan pertamanya pada 1360 Hijriah ke istana yang dibangun pada 1357 Hijriah. Istana ini dikenal di antara stasiun utama mendiang raja pada saat kedatangannya untuk haji, umrah, dan menghabiskan musim panas atau berburu. Dia juga biasa bertemu dengan warga di istana selama kunjungan tahunannya ke daerah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement