Jumat 08 Apr 2022 15:29 WIB

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannyan Alquran, Ini Tafsir Surah Al-Baqarah 185

Alquran diturunkan pada Lailatul Qadar yang terdapat dalam Ramadhan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi. Alquran diturunkan pada Lailatul Qadar yang terdapat dalam Ramadhan
Foto:

Ayat-ayat itu antara lain surat Al Qadar ayat 1, ayat ini mengisyaratkan bahwa Alquran diwahyukan pada malam yang penuh dengan kemuliaan atau Malam Qadar. Surat Ad Dukhan ayat 3, ayat ini mengisyaratkan bahwa Alquran diturunkan pada malam yang diberkahi.

Surat Al Anfal ayat 41, ayat ini mengisyaratkan bahwa Alquran itu diturunkan bertepatan dengan terjadinya pertemuan antara dua pasukan, yaitu pasukan Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengan tentara Quraisy yang dikomandani Abu Jahal, pada Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan. 

Berdasarkan beberapa informasi Alquran ini, para ulama menetapkan bahwa Alquran diwahyukan pertama kali pada Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh kemuliaan, yang juga merupakan malam penuh berkah, dan ini terjadi pada 17 Ramadhan, bertepatan dengan bertemu dan pecahnya perang antara pasukan Islam dan tentara kafir Quraisy di Badar, yang pada saat turun wahyu itu Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun. 

Selanjutnya peristiwa penting ini ditetapkan sebagai turunnya wahyu yang pertama dan selalu diperingati umat Islam setiap tahun di seluruh dunia. 

Berkenaan dengan Lailatul Qadar, terdapat perbedaan penetapannya. Yakni saat pertama diturunkannya Alquran, dan Lailatul Qadar yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam untuk mendapatkannya.

Pertama, ditetapkan terjadinya pada 17 Ramadhan, yang hanya sekali terjadi dan tidak akan terulang lagi. Sedangkan yang kedua, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, bahkan lebih ditegaskan pada malam yang ganjil. 

Lailatul Qadar ini dapat terjadi setiap tahun, sehingga kita selalu dianjurkan untuk mendapatkannya dengan persiapan yang total yaitu dengan banyak melaksanakan ibadah sunnah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. 

Ayat ini juga menjelaskan puasa yang diwajibkan adalah pada bulan Ramadhan. Pada ayat 185 ini, Allah SWT memperkuat ayat 184, bahwa walaupun berpuasa diwajibkan, tetapi diberi kelonggaran bagi orang-orang yang sakit dan musafir untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan. Mereka bisa menggantikannya pada hari-hari lain. 

 

Pada penutup ayat ini Allah SWT menekankan agar disempurnakan bilangan puasa dan menyuruh bertakbir serta bersyukur kepada Allah atas segala petunjuk yang diberikan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement