Jumat 08 Apr 2022 06:49 WIB

Islam Pernah Dikalahkan Tentara Salib Lalu Menang di Bawah Shalahuddin

Tentara Salib pernah memukul kalah pasukan umat Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Perang Salib (Ilustrasi). Tentara Salib pernah memukul kalah pasukan umat Islam
Foto:

Dengan membenahi keadaan mental dan laku spiritual, mereka akan lebih siap untuk introspeksi diri (muhasabah) secara kolektif. Perbaikan itu berlaku bagi seluruh elemen umat, mulai dari pemimpin, alim ulama, kaum terpelajar, hingga rakyat biasa.

Bagi al-Sulami, jatuhnya Baitul Maqdis dan kesengsaraan yang timbul akibatnya merupakan teguran dari Allah SWT. Maka, sesudah bertobat kepada-Nya, jalani langkah kedua, yaitu menggalang potensi kekuatan dalam melawan al-Faranj yang telah menjajah Tanah Suci. 

Dalam uraiannya, al-Salami mengutip banyak pendapat Imam al-Ghazali (1058-1111). Dia pun diyakini pernah bertemu dengan al-Ghazali saat sang Hujjatul Islam bertandang ke Masjid Damaskus, dalam perjalanan sesudah meletakkan jabatan rektor Universitas Nizhamiyah Baghdad.

Dapat disimpulkan, seruan ulama Syam tersebut sejalan dengan semangat Gerakan al-Islah atau Reformasi yang dicetuskan pakar tasawuf penulis Ihya Ulum ad-Din tersebut.

Gerakan yang sama kemudian menginspirasi pula Syekh Abdul Qadir al-Jailani, sang penggagas Madrasah Qadiriyah. Maka, setelah proyek besar al-Islah menemui kesuksesan, yakni dengan lahirnya Generasi Shalahuddin yang mampu membebaskan al-Aqsha pada 1187, kaum Muslimin mendapati tantangan yang lebih gawat lagi.

Baca juga: Motif Tentara Mongol Eksekusi Khalifah Terakhir Abbasiyah dengan Dilindas Kuda

Musuh mereka tidak hanya datang dari barat, tetapi juga timur, yakni bangsa Mongol. Pada 1258, Baghdad diserbu balatentara yang dipimpin Hulagu Khan. Jantung Kekhalifahan Abbasiyah itu seketika menjadi kota mati. 

Bagi dunia Islam saat itu, Mongol adalah musuh yang sesungguhnya bukan Salibis. Berbeda dengan al-Faranj, bangsa dari timur ini memiliki kekuatan yang lebih dahsyat.

Ancamannya pun lebih nyata. Kekuatan Muslim saat itu bukan lagi Ayyubiyah, yang meredup seiring dengan wafatnya Shalahuddin pada 1193, melainkan Mamluk.

 

Dinasti yang berpusat di Mesir itu akhirnya berhasil menghalau pasukan Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut pada 25 Ramadhan 658 Hijriyah, atau bertepatan dengan 3 September 1260.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement