Jumat 11 Mar 2022 01:25 WIB

Menelusuri Jejak Islam di Wilayah Kutub Utara

Salah satu adaptasi yang paling rumit adalah adaptasi Islam ke Kutub Utara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Kutub Utara

Di Rusia, migran Muslim yang datang ke Kutub Utara berasal dari Kaukus dan Asia Tengah. Kelompok-kelompok yang berbeda ini dapat membawa konflik etnis dan agama dengan mereka ke kota-kota Arktik. Marlene Laruelle dan Sophie Hohmann mencatat adanya konflik antara migran Muslim yang menganut mazhab Syafii, dan kelompok etnis mayoritas Muslim lainnya yang tergabung dalam mazhab Hanafi.

Kesulitan lingkungan Arktik tidak terbatas pada sinar matahari. Masjid yang dibangun di Kutub Utara harus disesuaikan dengan suhu dingin dan permafrost. Wudhu sebelum sholat, yang biasanya dilakukan di luar masjid, harus dipindahkan ke dalam dan pemakaman pun harus lebih dalam daripada yang ditentukan dalam praktik Muslim tradisional.

Terlepas dari kesulitan ini, komunitas Muslim di Kutub Utara juga melihat sisi positif yang signifikan dari lokasi mereka. Banyak kota Arktik, terutama di Rusia, cenderung tidak mengembangkan akar sejarah daripada kota-kota di selatan. Ini berarti bahwa migran Muslim tidak terlalu menonjol karena semua orang di sana adalah migran.

Persepsi tentang Arktik yang bersih juga dapat memberikan peluang ekonomi. Berry Siberia, daging rusa, dan bahkan air es telah dipasarkan sebagai makanan organik dan halal untuk pasar Muslim yang lebih luas. Komunitas Muslim Arktik kontemporer terlibat dengan banyak masalah yang sama yang ada di dunia pada umumnya, sementara masalah unik mereka dan sumber daya memberi mereka posisi yang sangat dinamis dalam komunitas Muslim global.

 

"Sejarah Islam di Kutub Utara memiliki sejarah yang panjang dan beragam, sejak lebih dari satu milenium. Dari Ibnu Fadlan hingga Ibn Battuta hingga Abu Nasr Qursawi hingga Muslim Arktik kontemporer, Islam Arktik telah menangkap imajinasi dan pikiran komunitas Muslim global. Islam Arktik malah menjadi salah satu komponen regional yang paling menantang, inovatif, dan dinamis dari agama universal mana pun," kata Campopiano.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement