Sabtu 05 Feb 2022 12:41 WIB

Khalid bin Walid Pernah Kebal Racun Usai Makan Kurma, Ini Penjelasannya

Salah satu manfaat kurma adalah sebagai penawar racun

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Kurma (ilustrasi). Salah satu manfaat kurma adalah sebagai penawar racun
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kurma (ilustrasi). Salah satu manfaat kurma adalah sebagai penawar racun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ada sebuah hadits yang menukilkan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang kebal terhadap racun setelah memakan kurma. Apakah hal ini juga berlaku untuk masyarakat umum? 

Melansir laman aboutislam.net, ulama asal Kanada menjelaskan bahwa memang terdapat sebuah hadits yang mengisahkan Khalid bin Walid yang tidak terpengaruh meski telah meminum racun.  

Baca Juga

Saat itu tentara Muslim sedang berperang, musuh menempatkan diri mereka di sebuah benteng, menolak untuk menyerah selama berhari-hari. Akhirnya, mereka mengirim seseorang kepada Khalid, menantangnya untuk menyerah jika dia meminum racun dan tetap aman.  

Khalid menerima tantangan itu dan meminumnya, dan tidak ada yang terjadi padanya. Imam Ibnu Taimiyah mengatakan, itu adalah mukjizat atau rahmat ( karamah ) yang dia lakukan untuk menunjukkan kebenaran Islam.  

Dia melakukannya karena iman dan keyakinannya yang dalam sebagai tindakan penyerahan diri, percaya bahwa Allah SWT akan membantu tujuan-Nya melalui tindakan ini. Mungkin dia juga memiliki janji dari Nabi Muhammad SAW untuk itu. 

Dengan kata lain, mukjizat atau karamah tidak bisa dijadikan aturan umum bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Khalid melakukannya untuk menunjukkan kebenaran Islam, dan dia adalah orang yang percaya bahwa Allah SWT tidak akan mengecewakannya karena dia tidak memiliki motif tersembunyi lainnya. 

نَا عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

Dari Abu Amir bin Sa'd berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa setiap pagi mengkonsumsi tujuh butir kurma 'Ajwa, maka pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir."

Dan terdapat kekhususan bahwa kurma ajwa tersebut adalah yang tumbuh di Madinah.

 عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِمَّا بَيْنَ لَابَتَيْهَا حِينَ يُصْبِحُ لَمْ يَضُرَّهُ سُمٌّ حَتَّى يُمْسِيَ

Dari Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang memakan tujuh butir kurma yang tumbuh diantara bebatuan hitam (di Madinah) pada pagi-pagi, dia tidak akan celaka oleh racun sampai petang."

Jadi beberapa ulama telah menunjukkan, aturan tidak dapat diterapkan secara umum. Ini khusus untuk kurma Madinah. Ini menunjukkan ada yang unik dari tanah Madinah. Berkat kualitasnya, kurma Ajwa unik dan telah meningkatkan potensi untuk melawan efek racun.

 

Sumber: aboutislam   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement