Kamis 27 Jan 2022 00:20 WIB

Menengok Sejarah Kehadiran Islam di Masjid Tua Amerika Serikat

Terdapat perbedaan pendapat tentang asal usul kehadiran Islam di AS.

Masjid-masjid telah berdiri di Amerika Serikat sejak 1900-an. Menengok Sejarah Kehadiran Islam di Masjid Tua Amerika Serikat
Foto:

Masjid dalam pengertian sebuah bangunan permanen yang murni dipakai sebagai tempat ibadah serta pusat aktivitas komunitas Muslim di AS baru hadir beberapa dekade kemudian. Pendirian dan pengelolaannya pun kini tidak lagi dilakukan oleh Muslim yang datang ke AS hanya untuk sementara waktu, melainkan oleh para imigran yang memang berencana untuk tinggal seterusnya di AS.

Salah satu masjid yang paling awal di abad baru adalah sebuah masjid yang didirikan para imigran Muslim di Highand Park, Michigan, pada tahun 1921. Delapan tahun kemudian, di Kota Ross, North Dakota, berdiri pula sebuah masjid lain.

Pendirinya adalah komunitas migran Muslim asal Suriah dan Lebanon yang sejak awal abad ke-20 datang ke sana dan membuka lahan. Masjid ini sempat tidak terpakai dan mengalami kerusakan karena jumlah penduduk Muslim Ross yang berkurang dari waktu ke watu. Barulah pada tahun 2005 masjid ini diperbaiki kembali.

Selain dua masjid di atas, ada beberapa masjid lain yang juga menjadi saksi kehadiran Islam di AS, khususnya sejak seabad silam. Di antaranya ialah Masjid Al-Sadiq di Chicago (yang didirikan oleh komunitas Ahmadiyah tahun 1920), Masjid Dearborn di Michigan (dibangun oleh kelompok Muslim Amerika di Dearborn tahun 1938), masjid dan pusat Islam di California Selatan (dibangun oleh komunitas Muslim setempat tahun 1952) dan masjid serta pusat Islam di Washington yang mulai dipakai untuk publik tahun 1952 (didirikan atas inisiatif beberapa tokoh penting seperti Duta Besar Mesir untuk AS saat itu, Mahmood Hassan Pasha, dan para diplomat Muslim lainnya).

Masjid yang disebut terakhir ini, masjid dan pusat Islam Washington, menempati posisi yang spesial karena upacara peresmiannya, lima tahun setelah pembukaannya, dihadiri oleh presiden AS Dwight D. Eisenhower. Di dalam pidato sambutannya, sang presiden menyebut bahwa ia mendapat kehormatan untuk datang ke acara peresmian bangunan yang ia sebut sebagai ‘salah satu bangunan terbaru dan terindah di Washington’ itu.

Menariknya, Eisenhower tak hanya menekankan bahwa umat Islam mempunyai hak untuk mendirikan tempat ibadahnya di AS tapi juga bahwa ia mengapresiasi sumbangan para cendekiawan Islam di masa lalu pada peradaban dunia. Ia menyebut tentang pencapaian ilmuwan Muslim di bidang kedokteran dan astronomi, yang menurutnya memberi banyak manfaat pada berbagai bidang kehidupan manusia.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement