Kamis 27 Jan 2022 00:20 WIB

Menengok Sejarah Kehadiran Islam di Masjid Tua Amerika Serikat

Terdapat perbedaan pendapat tentang asal usul kehadiran Islam di AS.

Masjid-masjid telah berdiri di Amerika Serikat sejak 1900-an. Menengok Sejarah Kehadiran Islam di Masjid Tua Amerika Serikat
Foto:

Mereka pun tidak lagi berasal dari Afrika, melainkan dari bagian dunia Islam yang lain, di antaranya berasal dari dunia Arab, Asia (khususnya Asia Tengah dan Asia Selatan) serta Eropa Timur. Berbeda dengan generasi awal Muslim di Amerika yang hampir tidak meninggalkan artefak sebagai tanda eksistensi mereka, Muslim di awal abad ke-20 ini berhasil membangun masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan sekaligus aktivitas sosial di komunitas masing-masing.

Sejumlah masjid lawas ini pun masih bertahan hingga kini, dan menjadi saksi tentang perjuangan kaum Muslim di tanah yang berjarak ribuan kilometer dari tanah kelahiran mereka, dengan budaya dan alam yang jauh berbeda. Sejarawan yang juga direktur Center for Arab American Studies di Universitas Michigan-Dearborn, Sally Howell, menyebut bahwa masjid pertama yang dibangun di AS berlokasi di Chicago.

Dibangun pada tahun 1893, masjid ini sebenarnya merupakan bagian dari pameran World’s Columbian Exhibition di kota itu dalam rangka memperingati 400 tahun pelayaran Columbus ke Amerika. Kota ini dipilih karena lokasinya yang mudah dijangkau lantaran akses jalan rayanya yang sudah bagus.

Di dalam pameran di area seluas 280 hektare itu didirikan beragam replika bangunan bersifat temporer yang khas dari puluhan negara di dunia. Salah satu di antaranya ialah masjid yang mewakili Islam dan Mesir karena dibangun dengan arsitektur yang serupa dengan Masjid Qait Bey, masjid bersejarah yang didirikan di Kairo tahun 1472 oleh Dinasti Mamluk. Lewat masjid inilah masyarakat AS bisa melihat secara langsung rupa dan fungsi masjid.

Selama pameran, masjid yang diletakkan di jalan yang diberi nama Jalan Kairo (Cairo Street) ini dikelola oleh para pekerja, penjaga dan imam. Untuk menguatkan nuansa eksotik Timur, mereka mengenakan pakaian seperti di kampung halaman mereka.

Azan dikumandangkan lima kali dalam sehari dari masjid itu, lalu imam memimpin shalat yang diikuti baik oleh para pengelola masjid maupun para pengunjung Muslim yang datang ke pameran itu. Pameran itu berlangsung selama enam bulan (1 Mei-30 Oktober 1893). Pada saat penutupan acara, masjid itupun ditutup sedangkan para pengelolanya kembali ke negeri asalnya.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement