Senin 24 Jan 2022 05:00 WIB

10 Kata dalam Alquran yang Kerap Disalahpahami Maknanya

Terdapat sejumlah kata dalam ayat Alquran yang banyak disalahpahami

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran (ilustrasi). Terdapat sejumlah kata dalam ayat Alquran yang banyak disalahpahami
Foto:

Kelima, Allah SWT berbicara tentang beberapa karakteristik orang-orang munafik, dan mengatakan tentang mereka وَلكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ “Walakinnahum qaumun yafraqun.” 

Yang artinya, “Tapi mereka adalah orang-orang yang terpisah.” Kata “Al-farq” dalam kalimat tersebut bermakna ketakutan terhadap sesuatu.

Keenam, Allah SWT menyebutkan kisah tiga sahabat yang tinggal di belakang dari Pertempuran Tabuk dengan Nabi SAW. Hal ini termaktub dalam Surat At Taubah penggalan ayat 118: 

وَعَلَى الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا “Wa alatsalatsati-lladzina kullifuu.” Yang artinya, “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka.”

Yang dimaksud adalah mereka gagal menerima permintaan maaf dan pertaubatan mereka, bukan karena mereka gagal melakukannya.

Ketujuh, Allah SWT berfirman dalam surat Al Anbiya ayat 96: 

حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ “Hatta idza futihat ya’juj wa ma’juj wa hum min kulli hadabin yansilun.” 

Yang artinya, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” 

Kata turun dari keturunan itu bukan dalam arti memperbanyak, melainkan dalam arti mempercepat.

Kedelapan, kata “Jaabuu,”. Allah  SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Fajr ayat 9: 

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ 

“Wa tsamudalladzina jaabuu as-shakra bil-waad.” Yang artinya, “Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.” 

Artinya mereka memotong dan mengukir batu, bukan berarti mereka yang membawanya.

Kesembilan, kata “adzinat” dalam firman Allah dalam Surat Al Insyiqaq ayat 5: 

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ “Wa adzinat lirabbiha wa huqqat.”  Yang artinya: “Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya),”.

Yakni bermakna, “Saya dengar, saya patuhi.” Dan itu bukan dari izin dalam arti mengizinkan dan mengizinkan.

Baca juga: Mualaf Syavina, Ajakan Murtad Saat Berislam dan Ekonomi Jatuh 

Kesepuluh, dan kata “Al-Umm” dalam firman Allah Surat Al Qariah ayat 8: 

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ

“Wa amma man khaffat mawaazinuhu” Yang artinya, “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya.” Artinya bagian depan kepala manusia, bukan ibunya yang melahirkannya.

 

Sumber: masrawy

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement