Jumat 07 Jan 2022 05:10 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Membimbing dan Menjaga Mental Anak

Makanan dan minuman ikut mempengaruhi kepribadian anak.

Naskah Khutbah Jumat: Membimbing dan Menjaga Mental Anak. Orang tua mendampingi anak-anak bermain di Taman ramah anak Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis (6/1). Adanya taman ramah anak yang baru ini diharapkan menambah minat anak-anak berkunjung ke museum. Selain belajar sejarah, anak-anak juga masih bisa bermain di museum. Taman bermain anak-anak ini berada di halaman depan Museum Benteng Vredeburg.
Foto:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Makanan dan minuman yang halal dan thayyib agar diperhatikan dan sebagai syarat pokok dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan dan minuman ikut mempengaruhi kepribadian anak terutama pembentukan akhlak. Anak merupakan anugerah terbaik dari Allah SwT yang harus dijaga dan dipelihara sebaik mungkin.

Ketiga, membiasakan anak sesuai dengan perintah agama. Pembiasaan tersebut berkaitan dengan akhlak baik kepada Allah SwT, kepada kedua orang tua, dan orang lain.

Dalam kitab Thabiz al-Akhlaq dijelaskan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang mengajak atau mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Dengan kata lain akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong timbulnya perbuatan-perbuatan secara spontan. Sikap jiwa atau keadaan jiwa seperti ini terbagi menjadi dua; ada yang berasal dari watak (bawaan) dan ada pula yang berasal dari kebiasaan latihan. Pembiasaan shalat, puasa, dan sedekah akan menguatkan karakter anak..

Keempat, menjaga hubungan suami dan istri yang harmanis. Hubungan antara suami dan istri atau kedua orang tua adalah hubungan kasih sayang.

Hubungan ini dapat menciptakan ketentraman hati, ketenangan pikiran, kebahagiaan jiwa, dan kesenangan jasmaniah. Hubungan kasih sayang ini dapat memperkuat rasa kebersamaan antar anggota keluarga, kekokohan pondasi keluarga, dan menjaga keutuhannya.

Cinta dan kasih sayang dapat menciptakan rasa saling menghormati dan saling bekerja sama, bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap masalah yang datang menghadang perjalanan kehidupan mereka. Hal ini sangat berperan dalam menciptakan keseimbangan mental anak.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement