Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SwT
Rasulullah saw bersabda:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}.
“Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” (HR Ibnu Majah)
Peran dan tanggung jawab orang tua bertujuan agar supaya anaknya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, mampu bersosial, dan menjadi anak yang berkepribadian saleh. Menurut Jalaluddin anak yang saleh tidak dilahirkan secara alami. Mereka memerlukan bimbingan dan pembinaan yang terarah dan terprogram secara berkesinambungan. Dan tanggung jawab terhadap itu semua terletak pada kedua orang tuanya masing-masing.
Dalam hal mendidik dan membimbing anak hakikatnya bertumpu pada tiga upaya.
Pertama, orang tua berperan sebagai suri teladan bagi anaknya. Sebelumnya menjadi teladan, orang tua hendaknya memahami dan mengamalkannya terlebih dulu. Inilah sikap yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Pengamalan terhadap ajaran agama oleh orang tua secara tidak langsung telah memberikan pendidikan yang baik terutama pendidikan akhlak (karakter).
Kedua, memelihara anak. Tanggung jawab ini fokus pada pemeliharaan fisik melalui makanan dan minuman halal dan thayyib guna pengembangan potensi anak. Halal dari segi mencari dan Thayyib dari segi kandungan gizinya yang dikenal dengan makanan empat sehat lima sempurna.