Selasa 04 Jan 2022 14:31 WIB

Ekspresi Cinta dan Kebahagiaan Diukir di Prasasti Arab Kuno

Menulis di prasasti adalah sarana bertukar ide dan pengetahuan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ekspresi Cinta dan Kebahagiaan Diukir di Prasasti Arab Kuno. Ukiran hewan berusia ratusan tahun di situs batu Arab Saudi.
Foto:

Dia mengatakan, menulis berkembang melalui dua tahap, yakni tahap pra-abjad, yaitu menulis kiasan, atau menggambarkan hal-hal material di lingkungan manusia untuk menunjukkan aspek moral melalui gambar batu. Kemudian, setelah itu, simbolis dengan bunyi suku kata.

Menurut Hawsawi, aksara paku menyebar ke seluruh Mesopotamia dari sekitar 3.200 sebelum masehi dan digunakan sampai tahun 100 masehi. Aksara hieroglif digunakan di Mesir pada 4.000 sebelum masehi, sedangkan aksara Ugarit digunakan di Suriah Utara.  

Aksara Sinaitik berasal dari 1.400 sebelum masehi dan ditemukan oleh sekelompok orang Kanaan yang bekerja di tambang pirus dan tembaga di gurun Sinai. Sementara itu, aksara Fenisia, yang berasal dari 1.000 SM, dan aksara Punisia menyebar ke seluruh Afrika Utara sejak 300 SM sampai AD 300.

“Keberadaan tulisan dalam segala jenis peradaban adalah bukti pentingnya mereka dalam kodifikasi, komunikasi dan hubungan antarmasyarakat,” kata Hawsawi.

Di seberang Jazirah Arab, prasasti tertulis memberikan petunjuk kepada komunitas Arab yang tinggal di berbagai daerah. Beberapa prasasti memiliki aspek religi, berfokus pada nama dewa dan ritual keagamaan, sementara yang lain lebih sosial, membahas status pribadi, pernikahan, perceraian, dan nama orang. Ukiran juga memberikan perincian nama dan lokasi suku, serta profesi dan kerajinan, perdagangan, mata uang, dan ekspor dan impor.

“Pada tingkat politik, prasasti termasuk nama raja dan penguasa, perang dan kebangkitan dan kejatuhan negara,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement