Jumat 24 Dec 2021 05:15 WIB

Masa Berkabung Istri yang Ditinggal Wafat Suami

Dalam keadaan berkabung, terdapat aturan dalam syariat Islam bagi istri.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Masa Berkabung Istri yang Ditinggal Wafat Suami
Foto:

Meski demikian, para ulama berpendapat bolehnya bertakziyah meski telah tiga hari masa berkabung dihitung dari sejak meninggalnya seseorang. Abu Al-‘Abbas ibn Al-Qash menyatakan, tidak masalah bertakziah setelah lebih dari tiga hari.

Bahkan, waktunya terus berlanjut hingga kapan pun. Pendapat ini didukung oleh pendapat Imam Al-Haramain yang juga pendukung mazhab Asy-Syafi’i.

Sementara Imam An Nawawi berpendapat boleh bertakziyah pada waktu lebih dari tiga hari dengan melihat kondisinya. Sebagaimana keterangan beliau dalam kitab Al Adzkar an Nawawiyyah. 

والمختار أنها لا تفعل بعد ثلاثة أيام إلا في صورتين استثناهما أصحابنا أو جماعة منهم، وهما إذا كان المعزِّي أو صاحب المصيبة غائباً حال الدفن، واتفق رجوعه بعد الثلاثة، قال أصحابنا: التعزية بعد الدفن أفضل منها قبله، لأن أهل الميت مشغولون بتجهيزه، ولأن وحشتهم بعد دفنه لفراقه أكثر، هذا إذا لم يرَ منهم جزعاً شديداً، فإن رآه قدّم التعزية ليسكِّنهم

Pendapat yang dipilih adalah takziah tidak dilakukan setelah tiga hari (penguburan) kecuali dalam dua keadaan yang dikecualikan oleh kawan-kawan kami atau sekelompok dari mereka. Dua keadaan dimaksud adalah jika orang yang ditakziahi atau orang yang terkena musibah sedang tidak ada ketika penguburan, dan disepakati kebolehan atau permintaan takziah lagi.

Bahkan, menurut sebagian kawan kami, takziah setelah penguburan lebih baik dari pada sebelumnya. Karena mungkin saat penguburan, keluarga si mayit tengah sibuk mengurus mayit.

Atau, duka mereka setelah penguburan karena kepergian si mayit lebih terasa berat. Ini dilakukan jika orang yang takziah tidak melihat kesedihan yang sangat mendalam. Artinya, jika ia melihat mereka sangat berduka, maka takziah lebih didahulukan demi menenangkan mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement