Senin 20 Dec 2021 17:44 WIB

Langkah Berat Nabi Hud Berdakwah di Tengah Kaum Pagan Ad

Allah SWT mengutus Nabi Hud untuk berdakwah di tengah-tengah kaum Ad

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT mengutus Nabi Hud untuk berdakwah di tengah-tengah kaum Ad. Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Allah SWT mengutus Nabi Hud untuk berdakwah di tengah-tengah kaum Ad. Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran menerangkan bahwa kaum Ad adalah penyembah berhala, mereka juga berbuat kerusakan di muka bumi dan berbuat zalim kepada penghuni bumi. 

Dalam kondisi itu, Allah ﷻ mengutus Nabi Hud untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang baik dan benar, agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Hal ini dijelaskan dalam surat Al Araf ayat 65 dan tafsirnya. 

Baca Juga

 وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ

“Dan kepada kaum Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?” (QS Al Araf ayat 65). 

Menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Hud kepada kaum Ad. Nabi Hud dari kalangan kaum Ad sendiri. Allah ﷻ memerintahkan Nabi Hud untuk menyeru kaumnya agar menyembah Allah ﷻ, Tuhan Yang Maha Esa. 

Nabi Hud juga menyeru kaumnya agar meninggalkan segala sesuatu yang dituhankan mereka, karena selain Allah ﷻ tidak ada Tuhan dan tidak patut disembah. 

Sebab segala ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah ﷻ. Oleh sebab itu, Nabi Hud menganjurkan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah ﷻ dan meninggalkan segala sesuatu yang dimurkai-Nya untuk menghindarkan diri dari siksaan-Nya. 

Pada waktu dan kesempatan yang lain, Nabi Hud memerintahkan kepada kaumnya agar mereka menggunakan akal pikirannya. Allah berfirman: 

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan kepada kaum Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud." Dia (Nabi Hud) berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada. Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?" (QS Hud ayat 50-51)

Ad adalah anak Iram bin Aus bin Sam bin Nuh. Demikian diterangkan oleh Muhammad bin Ishak. Menurut Ibnu Ishak bahwa al-Kalby mengatakan, kaum Ad adalah penyembah berhala sebagaimana halnya kaum Nabi Nuh yang mematungkan orang-orang yang dipandang keramat setelah mati.

Kemudian patung-patung itu dianggap sebagai Tuhan. Kaum Ad pun membuat patung-patung, mereka namakan Tsamud dan yang lain lagi mereka namakan al-Hatar. 

Mereka kaum Ad tinggal di Yaman di daerah Ahqaf antara Oman dan Hadramaut. Mereka adalah kaum yang berbuat kerusakan di bumi ini karena mereka bangga dengan kekuatan fisik yang tidak dimiliki oleh kaum yang lain. Karena mereka memperlakukan penduduk bumi ini sekehendak mereka secara zalim. 

Allah ﷻ mengutus Nabi Hud dari kalangan mereka sebab sudah menjadi ketetapan Allah ﷻ bahwa Rasul-rasul yang diutus itu diambil dari kaumnya sendiri yang lebih mengerti tentang kaumnya dan lebih dapat diterima seruannya karena mengetahui kepribadiannya. 

Akan tetapi ketika Nabi Hud menyampaikan risalahnya, yaitu menyeru kaumnya agar menyembah Allah 

ﷻTuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan perbuatan yang zalim, seruan Nabi Hud tersebut mereka dustakan. Mereka menentang Nabi Hud, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah ﷻ: 

فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۖ أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ

"Maka adapun kaum Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, 'Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?' Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami." (QS Fusilat ayat 15)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement