Senin 20 Dec 2021 05:59 WIB

Cara Umar bin Khattab Yakinkan Abu Bakar untuk Catat Alquran

Pencatatan Alquran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Pencatatan Alquran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar. Ilustrasi Alquran
Foto:

Umar menegaskan, "Demi Allah! Ini adalah perbuatan yang baik.” Dan dia berulang kali memberikan alasan alasan kebaikan pengumpulan Alquran ini sehingga Allah ﷻmembukakan hati Abu Bakar untuk menerima pendapat Umar itu. 

Kemudian Abu Bakar memanggil Zaid Bin Tsabit dan berkata kepadanya Umar mengajakku mengumpulkan Alquran. Lalu diceritakannya segala pembicaraannya yang terjadi antara ia dengan Umar. 

Kemudian Abu Bakar berkata, "Engkau adalah seorang pemuda yang cerdas yang ku percaya sepenuhnya. Dan engkau adalah seorang penulis wahyu yang selalu disuruh Rasulullah  ﷺ.  Oleh karena itu, maka kumpulkanlah ayat-ayat Alquran itu."   

Zaid menjawab, "Demi Allah ini adalah pekerjaan yang berat bagiku. Seandainya aku diperintahkan untuk memindahkan sebuah bukit hal itu tidaklah lebih berat bagiku daripada mengumpulkan Alquran yang engkau perintahkan itu." 

Dan dia berkata selanjutnya kepada Abu Bakar dan Umar, "Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbuat oleh Nabi?" 

Abu Bakar menjawab, "Demi Allah ini adalah perbuatan yang baik."

Abu Bakar lalu memberikan alasan-alasan kebaikan mengumpulkan ayat-ayat Alquran itu sehingga membukakan hati Zahid. Kemudian dia mengumpulkan ayat-ayat Alquran dari daun pelepah kurma, batu, tanah keras, tulang unta atau kambing dan dari sahabat-sahabat yang hafal Alquran. 

Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat Alquran itu Zaid bin Tsabit bekerja amat teliti. Sekalipun beliau hafal Alquran seluruhnya, tetapi untuk kepentingan pengumpulan Alquran yang sangat penting bagi umat Islam itu masih memandang perlu mencocokkan hafalan atau catatan sahabat-sahabat yang lain dengan disaksikan oleh dua orang saksi. 

Dengan demikian, Alquran seluruhnya telah di tulis oleh Zaid Bin Tsabit dalam lembaran-lembaran, dan diikatnya dengan benar tersusun menurut urut-urutan ayat-ayat, sebagaimana telah ditetapkan Rasulullah  ﷺ kemudian diserahkan kepada Abu Bakar.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

 

Mushaf ini tetap di tangan Abu Bakar sampai dia meninggal, kemudian dipindahkan ke rumah Umar Bin Khattab dan tetap ada di sana selama pemerintahannya. Sesudah beliau wafat, mushaf itu dipindahkan ke rumah Hafsah putri Umar, istri Rasulullah  ﷺ sampai masa pengumpulan dan penyusunan Alquran di masa Khalifah Ustman.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement