Jumat 10 Dec 2021 05:40 WIB

Sejarah Wahabi dan Mata-Mata Inggris

Nama Wahabi diambil dari Muhammad ibn Abd al-Wahhab yang lahir pada 1699 di Najd.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Sejarah Wahabi dan Mata-Mata Inggris. Bendera Arab Saudi.
Foto:

Menurut sumber-sumber paling awal tentang dia, Muhammad ibn Abd al-Wahhab berpikir bahwa kitab-kitab suci seperti Alquran tidak bersifat ilahi. Pengembara Denmark Carsten Niebuhr menggambarkan Wahabi sebagai deists dalam bukunya Beschreibung von Arabien (Deskripsi Arab).

Menurut Niebuhr, Muhammad ibn Abd al-Wahhab tidak percaya bahwa Nabi Muhammad adalah seorang nabi. Sebaliknya, Al-Wahab menganggapnya sebagai seorang ulama besar. Dalam laporan yang disampaikan kepada Napoleon Bonaparte saat berada di Mesir, disebutkan bahwa Muhammad ibn Abd al-Wahhab adalah seorang Yesuit Prancis yang pindah agama. Meskipun dia bukan orang Prancis, dia pasti memiliki ide-ide reformis seperti para Yesuit.

Setelah Muhammad ibn Abd al-Wahhab, keluarga Saud mengambil alih kepemimpinan Wahabi. Mereka mendirikan negara mereka sendiri di Arab Tengah. Karena Sunni dan Syiah dianggap kafir menurut keyakinan mereka, mereka pun mulai melakukan pembantaian dengan menyerang Muslim lainnya pada masa pemerintahan putra Muhammad bin Saud Al Muqrin, Abdulaziz bin Muhammad Al Saud.

Baca juga : Mualaf: Informasi Soal Islam di Jepang Sangat Kurang

Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah disibukkan dengan masalah internalnya sendiri dan ancaman dari Rusia dan Eropa. Dominasi kekaisaran atas tanah Arab melemah. Saud bin Abdulaziz Al Saud, putra Abdulaziz bin Muhammad Al Saud, memanfaatkan ini dan merebut Makkah dan Madinah. Mereka menghancurkan kuburan dan makam dan mencegah umat Islam melaksanakan ziarah.

Akhirnya, Gubernur Mesir Albania-Utsmaniyah Muhammad Ali Pasha mengirim putranya Ibrahim untuk menghadapi Wahabi atas perintah Sultan Mahmud II. Ibrahim Pasha merebut kembali Makkah dan Madinah, dan Wahabi mundur ke Najd. Namun, Ibrahim Pasha bertekad memberantas masalah ini dan menutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement