REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh seorang Muslim adalah birrul walidain, yang merupakan bagian dari etika seorang Muslim untuk berbakti kepada kedua orang tua. Ulama dan pemikir asal Turki Badiuzzaman Said Nursi mengatakan orang yang mencintai orang tua menunjukkan bahwa ia juga mencintai Allah SWT.
"Rasa cinta dan penghormatanmu kepada kedua orang tua merupakan bentuk kecintaan kepada Allah SWT," kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul Tuntunan Generasi Muda terbitan Risalah Nur.
Menurut Nursi, Allah-lah yang menanamkan perasaan kasih sayang kepada keduanya sehingga mereka mau mengasuh dan mendidikmu dengan penuh kasih sayang dan bijaksana. "Bukti yang menunjukkan mencintai orang tua merupakan cinta karena Allah adalah mencintai dan menghormati keduanya melebihi sebelumnya, ketika mereka sudah tua saat di mana tidak ada lagi faedah bagimu dari mereka," jelas Nursi.
"Engkau pun sangat menyayangi mereka meskipun menyibukkan dan menyusahkanmu," imbuhnya.
Nursi menuturkan, seorang ayah biasanya tidak mau seseorang lebih unggul darinya kecuali anaknya. Pasalnya, seorang ayah tidak memiliki rasa dengki terhadap anaknya yang membuat sang anak tidak boleh menuntut hak kepada ayahnya. Karena pertengkaran muncul dari kedengkian dan persaingan antara dua orang, atau lahir dari kesalahan.
Sementara secara fitrah, seorang ayah terbebas dari keduanya. Jadi, anak tidak berhak menuntut ayahnya. Bahkan, jika ia melihat ayahnya berbuat kesalahan sekalipun, ia tetap tidak boleh melawan dan mendurhakainya.
"Artinya, siapa yang durhaka kepada orang tuanya serta menyakiti mereka berarti ia manusia yang telah berubah menjadi binatang buas," ucap Nursi.
Badiuzzaman Said Nursi adalah seorang cendekiawan muslim dan mutakallim yang dikenal sebagai tokoh pembaharu Islam yang berfikiran modern dan moderat. Badiuzzaman sendiri berarti Keajaiban Zaman. Gelar itu ditabalkan sejarah kepada Said Nursi sebayai ulama terkemuka dari Turki. Ia lahir pada 1878 dan wafat pada 23 Maret 1960 di Turki.