REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di akhirat nanti, manusia akan ditimbang amal baik dan amal buruknya. Jika timbangan amal baiknya lebih ringan daripada amal buruknya, mereka adalah orang-orang yang merugi.
Tafsir Surah Al-A'raf Ayat 9 menerangkan penyebab seseorang timbangan amal baiknya menjadi ringan. Salah satu sebabnya karena orang tersebut mengingkari ayat-ayat Alquran.
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ
Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. (QS Al-A'raf: 9).
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama ayat ini menerangkan, barang siapa yang ringan timbangan amalnya, karena keingkarannya dan imannya lemah. Sehingga ia banyak melakukan pelanggaran agama, ibadah ditinggalkan, dan amal-amal kebaikan disia-siakan.
Sementara yang digemarinya adalah larangan-larangan agama, seperti banyak menipu, menyakiti hati sesama manusia, memusuhi tetangganya, menyia-nyiakan anak yatim, membiarkan orang-orang sekelilingnya lapar dan menderita, asal dia kenyang dan senang. Manusia yang seperti ini akan merugi di akhirat nanti, dan akan dimasukkan ke dalam api neraka yang membara.
Seperti firman Allah, "Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas." (QS Al-Qari'ah: 8-11).
Yang ditimbang adalah amal perbuatan, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Ishak Az-Zajjaj, "Telah sepakat ahlu sunnah tentang adanya timbangan itu, dan amal perbuatan hamba itulah yang ditimbang di akhirat nanti. Timbangan itu mempunyai lidah dan dua daun neraca timbangan."
Pernyataan Abu Ishak ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, "Diletakkanlah timbangan-timbangan itu di hari Kiamat, maka ditimbanglah amal kebaikan dan amal kejahatan. Barang siapa lebih berat timbangan kebaikannya dari timbangan kejahatannya, sekali pun seberat butir biji, maka masuklah ia ke dalam surga, dan barang siapa timbangan kejahatannya lebih berat dari timbangan kebaikannya, sekalipun seberat butir biji masuklah ia ke dalam neraka." (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Jabir r.a.)