REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas manusia pernah mendengar nama Saba dalam literatur sejarah klasik. Namun demikian sejatinya, siapakah Saba itu? Apakah Saba adalah seorang laki-laki atau justru perempuan?
Dalam kitab Mukhtashar Al-Bidayah wa An-Nihayah dijelaskan bahwa para ahli nasab berkata, “Namanya adalah Saba Abdu Syams bin Yasjab bin Ya’rab bin Qahthan,”. Mereka berkata, “Dia adalah orang yang pertama-tama ditawan di kalangan bangsa Arab. Oleh karena itu, dinamakan Saba”.
Dikatakan, “Dialah orang yang pertama-tama memakai mahkota,”. Kemudian sebagian dari mereka berkata, “Dia seorang Muslim dan memiliki sebuah syair yang berisi kabar gembira tentang keberadaan Rasul”.
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Wa’lah, dia berkata, “Aku pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, ‘Seseorang bertanya kepada Nabi SAW tentang siapa sebenarnya Saba? Nama orang perempuan atau laki-laki?’.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Dia adalah seorang laki-laki 10 bersaudara. Enam bersaudara dari mereka tinggal di Yaman, sedangkan empat bersaudara dari mereka tinggal di Syam. Mereka yang tinggal di Yaman adalah anggota kabilah Madzjah, Kindah, Uzd, Al-Asy’ariyun, Anmar, dan Himyar. Adapun yang tinggal di Syam adalah anggota kabilah Lakhm, Jadzam, Amilah, dan Ghassan”.
Orang-orang Arab menamakan semua kerajaan yang ada di Yaman, khususnya Asy-Syihr dan Hadhramaut, dengan nama Tubba. Sebagaimana mereka menamakan raja-raja yang ada di Syam dengan nama Kaisar. Menamakan raja Mesir dengan nama Firaun, menamakan raja Habasyah dengan nama Najasyi, dan menamakan raja India dengan nama Bathlimus.