REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran melalui surat Al Anam ayat 21 dan tafsirnya menjelaskan siapa orang yang paling zalim dan rugi. Yakni mereka yang membuat kebohongan tentang Allah SWT dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.” (QS Al Anam ayat 21)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini mengandung arti, siapakah yang lebih zalim, sesat dan menyimpang dari kebenaran, daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, dengan meyakini Tuhan memiliki anak dan teman perempuan atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya seperti yang dilakukan kaum kafir Makkah dan Madinah?
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mempertuhankan seseorang atau sesuatu selain Allah, mereka tidak akan pernah beruntung dalam kehidupan di akhirat, karena mereka kekal di dalam neraka.
Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada orang yang lebih merugi daripada orang yang berbuat dusta terhadap Allah seperti mengatakan Allah itu punya anak, punya sekutu atau menjadikan sesuatu selain Allah sebagai tumpuan doa dan pujaan, menjadikannya pelindung, pengantara dan lain sebagainya, dan menambah-nambah ajaran agama yang tidak ada dasarnya.
Demikian pula mereka sangat aniaya, mendustakan ayat-ayat Alquran, memutarbalikkan isi kitab Taurat dan Injil dan menolak mukjizat Rasul yang dikatakan mereka sebagai sihir serta mendustakan ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan keesaan Allah SWT.
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat aniaya, yakni berbuat dusta terhadap Allah SWT ataupun mendustakan ayat-ayat-Nya, apalagi mendustakan keduanya, tidak akan memperoleh keberuntungan di hari kiamat.
Mereka akan mendapatkan azab dari Allah. Di dunia, mereka pun tidak akan menang, karena mereka dikalahkan kaum Muslimin seperti dalam Perang Badar.