Rabu 29 Sep 2021 22:05 WIB

Kompetensi Bahasa Mutlak Diperlukan dalam Belajar Agama 

Bahasa Arab merupakan kunci untuk menggali khazanah Islam

Bahasa Arab merupakan kunci untuk menggali khazanah Islam. Ilustrasi bahasa Arab
Foto:

Oleh : Ustadz Yendri Junaidi Lc MA, dosen STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang, alumni Al-Azhar Mesir

Tiba-tiba sang khalifah salah membaca satu kalimat. Yang seharusnya marfu' ia baca kasrah. Sensitifitas bahasa arab badui ini terganggu. Ia langsung menangkap kesalahan itu.

Baginya kesalahan ini sangat fatal dari seorang khalifah. Tapi karena khutbah sedang berlangsung ia menahan diri. Tapi mukanya sudah memerah menahan emosi.  

Malangnya, sang khalifah salah lagi untuk kedua kalinya. Arab badui ini spontan berteriak:  

أوه

Tapi ia masih berusaha menahan diri. Untuk kali ketiga sang khalifah melakukan kesalahan kembali. Di sini kesabaran arab badui sudah habis. Ia berdiri dan berkata: 

أشهد أنك وليت هذا الأمر بقدر "Saya yakin engkau mendapatkan posisi ini (sebagai khalifah) karena kebetulan saja..."  

Ini berbanding terbalik dengan para khulafa rasyidin. Mereka bukan hanya orang-orang yang sangat memahami Alquran dan sunnah, tapi juga orang yang sangat mendalami bahasa Arab, balaghahnya, uslubnya, syair-syairnya dan sebagainya.  

Suatu ketika Imam Ali bin Abi Thalib RA menerima laporan yang tidak baik tentang salah seorang gubernurnya. Ali kemudian meminta seorang pembantunya untuk menyampaikan pesannya pada sang gubernur. Pesan tersebut berupa sebait syair yang tegas, keras sekaligus menakjubkan. Baitnya: 

غرك عزك فصار قصار ذلك ذلك     فاخش فاحش فعلك فعلك تهدى بهذى   

Secara bebas bait ini bisa diartikan dengan: "Jabatanmu telah menipumu. Ujung-ujungnya kehinaanmu. Takutlah dampak buruk perbuatanmu. Semoga dengan ini ditunjuki dirimu."  

Yang unik, bait ini ketika dibuang titik-titiknya (perlu diingat bahwa di masa itu belum ada titik dalam bahasa Arab), terlihat dua-dua katanya sama bentuknya, seperti ini :  

عرك عرك فصار فصار دلك دلك   فاحس فاحس فعلك فعلك ىهدى ىهدى

Imam Syafi'i pernah berkata :

 

من تعلم القرآن عظم قدره ومن تعلم الحديث قويت حجته ومن تعلم العربية رق طبعه "Orang yang mempelajari Alquran tinggi nilainya, orang yang mempelajari hadits kuat hujjahnya, orang yang mempelajari bahasa Arab halus perasaannya." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement