2. Mengajak bermain anak-anak
Kasih sayang Rasulullah terhadap anak-anak tergambar dalam kisahnya ketika berinteraksi dengan cucu-cucunya, Hassan dan Husein. Rasulullah mengajak bermain atau bercanda dengan cucunya tersebut.
Seperti diceritakan Ya'la bin Murrah, saat mereka pergi bersama Rasulullah untuk menghadiri undangan makan bersama, Rasulullah melihat Hasan sedang bermain di jalan. Beliau lantas mempercepat jalan mendahului rombongan, lalu merentangkan kedua tangannya. Hasan berlarian ke sana kemari.
Rasulullah mencandainya lalu merangkulnya. Nabi saw lantas meletakkan satu tangannya di dagunya dan yang lain di ubun-ubun (kepalanya), lalu beliau menciumnya.
Rasulullah kemudian berkata, "Husein adalah bagian dari saya dan saya adalah bagian dari dia. Semoga Allah mencintai orang-orang yang mencintai Husein. Husein adalah suku di antara suku-suku." (Sunan Ibnu Majah)
Memperlakukan anak-anak seperti yang dicontohkan Rasulullah benar-benar dianjurkan oleh Islam dan tentunya dapat bernilai pahala di sisi Allah. Karena iman dan keluarga berjalan beriringan dalam Islam, seorang Muslim harus memastikan reputasinya dengan keluarganya kukuh agar memiliki kedudukan yang dihormati pula di hadapan Allah.