Sabtu 25 Sep 2021 05:15 WIB

Fenomena Mana Dalilnya & Perlunya Memahami Alquran

Dalil merupakan hal suci yang bersumber dari Alquran dan hadits.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Fenomena Mana Dalilnya & Perlunya Memahami Alquran
Foto:

Sehingga andaikan sebuah hadits memiliki kadar shahih dan redaksinya juga tidak bermasalah, hadits tersebut belum tentu bisa diamalkan karena perlu ditinjau lagi dengan metode-metode pemahaman hadits (turuq fahmul hadits). Langkah-langkah ini perlu dilalui untuk memahami hadits agar tidak terjebak dalam kekeliruan dan kesalahan.

Sedangkan Prof Quraish Shihab dalam buku Mukjizat Alquran menjelaskan bahasa atau redaksi dalam Alquran memiliki keistimewaan dan keindahan tersendiri. Sehingga dalam penafsirannya, seorang mufassir harus menguasai beragam disiplin ilmu yang tidak sedikit. Mulai dari pemahaman bahasa Arab yang baik, sejarah, hingga disiplin ilmu lain seperti fikih dan hadits.

Salah satu karakteristik dari ayat-ayat Alquran, kata Prof Quraish, adalah redaksi ayat Alquran yang kerap kali singkat namun padat makna. Tidak mudah menyusun kalimat singkat sarat makna karena pesan yang banyak—apabila seseorang tidak pandai memilih kata dan menyusunnya—memerlukan kata yang banyak pula.

Sedangkan Alquran memiliki keistimewaan bahwa kata dan kalimat-kalimatnya yang singkat dapat menampung sekian banyak makna. Ia bagaikan berlian yang memancarkan cahaya dari setiap sisinya. Jika seseorang memandang dari suatu sisi, sinar yang dipancarkannya berbeda dengan sinar yang memancar jika dipandang dari sisi yang lain.

Bahkan jika seseorang membiarkan orang lain memandang, boleh jadi menurt Prof Quraish apa yang dilihatnya dapat berbeda pula dengan apa yang telah dilihat. Itu sebabnya, betapa pun berbeda-beda sekian banyak kelompok, madzhab, dan aliran, tentu saja kesemuanya menjadikan ayat-ayat Alquran sebagai rujukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement