REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati demikian, Asma berusaha memberi makan kuda suaminya, merawat, dan juga melatihnya. Bahkan, saking besarnya perhatian, Asma sampai menumbuk biji kurma, membuatkan adonan roti, lalu memberikannya kepada kuda suaminya bersama dengan air minum.
Suatu ketika, al-Zubair bersikap kasar kepada Asma. Maka, Asma pun datang mengadu kepada ayahnya, Abu Bakar.
Sang ayah kemudian menenangkan, "Putriku, bersabarlah. Sesungguhnya ketika seorang wanita memiliki seorang suami yang saleh, kemudian suaminya meninggal, dan ia tidak menikah lagi dengan laki-laki lain, maka keduanya akan dikumpulkan di surga."
Kemudian, Asma binti Abu Bakar datang kepada Rasulullah SAW. dan kembali mengadu, "Wahai Rasul, di rumahku tidak ada apa-apa kecuali yang diberikan oleh al-Zubair kepadaku. Bolehkah aku bersedekah dari apa yang diberikannya kepadaku?" Beliau menjawab, "Bersedekahlah kamu semampumu. Dan janganlah engkau menahan sedekah, supaya sedekah untukmu tak tertahankan." Sungguh Asma seorang wanita dermawan."
Sewaktu Perang Yarmuk, Asma pun turun langsung bersama suaminya. la benar-benar menunjukkan keberaniannya.
Di musim fitnah itu, ia membawa sebilah belati yang diletakkan di balik lengan bajunya, dan bergabung dengan pasukan Sa'id ibn al-Ash. Sewaktu ada yang bertanya, "Apa tujuannya engkau melakukan seperti ini?" Asma menjawab, "Jika ada pencuri yang datang kepadaku, akan kutusuk perutnya." Maka 'Umar ibn al-Khattab pun menghadiahinya uang seribu dirham."
Asma binti Abu Bakar juga dikenal sebagai wanita yang mulia, pemurah, dan dermawan. Ia tak pernah menyimpan sesuatu untuk esok hari. Bersambung
Baca juga:
Pemilik Dua Ikat Pinggang: Asma binti Abu Bakar (5)
Pemilik Dua Ikat Pinggang: Asma binti Abu Bakar (6-Habis)