Ahad 19 Sep 2021 06:05 WIB

Dakwah Panjang Nabi Nuh Sadarkan Penyembah Berhala

Nabi Nuh menyeru mereka dengan segala cara agar kembali ke jalan yang benar.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Dakwah Panjang Nabi Nuh Sadarkan Penyembah Berhala
Foto: MgIt03
Dakwah Panjang Nabi Nuh Sadarkan Penyembah Berhala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Nuh Alaihissalam diutus Allah SWT karena berhala dan thaghut waktu itu menjadi sesembahan manusia. Pada masa itu, manusia berada dalam kesesatan dan kekafiran.

Allah mengutus Nabi Nuh sebagai rahmat bagi para hamba-Nya. Dia adalah Rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi.

Baca Juga

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah Wan-Nihayah yang diringkas Ahmad Al Khani menjelaskan, ketika Allah mengutus Nabi Nuh, Allah berseru kepada seluruh manusia untuk mengkhususkan penyembahan hanya kepada Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.

Allah menyeru manusia agar tidak menyembah patung, berhala atau thaghut. Manusia harus mengakui keesaan Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah.

وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚ

Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwa, yagus, ya‘uq dan nasr." (QS Nuh: 23)

Di dalam ayat ini dijelaskan, pembesar-pembesar umat Nabi Nuh meminta kaumnya agar tidak meninggalkan tuhan-tuhan yang telah disembah nenek moyang mereka dahulu. Mereka disuruh tetap menyembah berhala-berhala mereka, yaitu wadd, suwa, yuguts, ya'uq, dan nasr.

Ibnu Abbas mengatakan, wadd, suwa, yuguts, ya'uq, dan nasr adalah nama orang-orang shalih dari kalangan kaum Nabi Nuh. Ketika mereka meninggal, setan memberikan intuisi kepada kaumnya agar berkumpul di majelis tempat para ulama itu sering mengadakan perkumpulan dengan memasang berhala-berhala berupa gambar mereka. Mereka memberi nama berhala-berhala itu dengan nama orang-orang shalih tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement