REPUBLIKA.CO.ID, – Hasan Bashri merupakan seorang ulama yang dilahirkan di Madinah pada 21 Hijrah (642 Masehi dan wafat pada 110 Hijriyah. Dia terkenal dengan kezuhudannya dan ketaatannya kepada Allah SWT. Nasihat-nasihatnya bertebaran di sejumlah buku yang dia karang.

Hasan Bashri adalah seorang alim, ahli fikih, ahli ibadah, dan penghafal Alquran yang hidup di zaman sahabat Rasulullah atau yang disebut dengan tabiin. Nama lengkapnya adalah Al Hasan bin Yasar atau dikenal juga dengan nama Al Hasan bin Abi Al Hasan dan Abu Sa’id Al Bashri.

Kelimuan Hasan Bashri telah diakui para ulama sesudahnya. Menurut Imam Al Ghazali, Hasan Bashri adalah manusia yang memiliki ucapan paling menyerupai ucapan para nabi dan orang yang memiliki petunjuk paling mendekati petunjuk sahabat.

Dikutip dari buku “Tenangkan Pikiran & Hatimu Setiap Saat”, Hasan Bashri pernah ditanya, “Apakah Allah SWT bisa dilihat di negeri dunia?” Hasan Bashri menjawab, “Tidak”

Lalu dia ditanya lagi, “Apakah kita bisa melihat-Nya di akhirat?” Hasan Bashri menjawab, “Iya”.

Kemudian, dia ditanya lagi, “Apa bedanya?” Hasan Bashri menjawab, “Karena dunia itu fana dan segala yang ada di dalamnya juga fana. Sedangkan akhirat itu kekal dan kekal pula segala yang ada di dalamnya.”

Menurut Hasan Bashri, mustahil jika yang kekal bisa dilihat dengan yang fana, yang qadim (lama) dan azali (kekal) dilihat dengan yang baru. 

Ketika Hari Kiamat tiba, menurut dia, Allah SWT baru menciptakan penglihatan yang kekal untuk para hamba-Nya hingga mereka bisa melihat Tuhan mereka, sebagai bentuk penghormatan dan kemuliaan.   

Ikuti Whatsapp Channel Republika