Jumat 06 Aug 2021 06:16 WIB

Dendam Kesumat Abdullah bin Ubay Saat Nabi Hijrah ke Madinah

Abdullah bin Ubay hanya bisa menyimpan kekufuran di dalam batinnya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Dendam Kesumat Abdullah bin Ubay Saat Nabi Hijrah ke Madinah
Foto:

Maka seketika, banyak kaum Abdullah bin Ubay yang berpaling dan memilih menyambut Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Abdullah bin Ubay melihat sosok Rasulullah SAW sebagai orang yang telah merampas kerajaan yang sudah tampak di depan mata baginya. Maka tidak heran jika dia menyimpan kebencian kepada Nabi.

Karena dia melihat beberapa pertimbangan yang tidak mendukungnya untuk bergabung dengan Nabi Muhammad SAW, apalagi Nabi tidak memberi kesempatan kepada seseorang untuk mengeruk kepentingan duniawi, maka Abdullah bin Ubay hanya bisa menyimpan kekufuran di dalam batinnya. Sehingga setiap ada kesempatan melancarkan tipu daya terhadap Rasulullah SAW dan orang-orang Muslim, maka kesempatan tersebut tidak dia sia-siakan.

Sementara rekan-rekannya yang dulu mengharapkan kedudukan tertentu dalam kerajaannya, juga ikut mendukung rencana-rencananya. Maka orang-orang Muslim yang lemah pikirannya dia pergunakan sebagai alat memuluskan segala renacananya.

Kultur Yahudi Madinah

Pada masa dahulu, orang-orang Yahudi mendapat tekanan dari bangsa Asyur dan Romawi lalu mereka berpihak kepada orang-orang Hijaz. Walaupun sebenarnya mereka adalah orang-orang Ibrani. Namun setelah bergabung dengan orang-orang Hijaz, mereka hidup ala Arab, berbahasa Arab, dan mengenakan pakaian Arab pada umumnya.

Sekalipun demikian, orang-orang Yahudi Madinah tetap menjaga fanatisme jenis mereka sebagai orang Yahudi. Mereka tidak menyatu dengan bangsa Arab secara total. Bahkan mereka masih membanggakan diri sebagai bangsa Yahudi dan masih sempat melecehkan bangsa Arab.

Pelecehan mereka terhadap bangsa Arab dengan menyematkan panggilan ‘orang-orang ummiyyin’ alias orang-orang jalang dan buas, buta huruf, hina, dan terbelakang. Dalam pandangan mereka, harta bangsa Arab boleh mereka ambil semuanya. Sikap orang-orang Yahudi ini bahkan diabadikan Allah dalam Surah Ali Imran yat 75, “Qaaluu laysa alaina fil-ummiyyina,”. Yang artinya, “Mereka berkata, ‘Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang yang ummiy,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement