Kamis 05 Aug 2021 06:15 WIB

Menulis Kalimat 'Insya Allah' yang Benar Menurut Mufti Menk

Penulisan "insya Allah" kerap menjadi perdebatan di antara umat Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Menulis Kalimat Insya Allah yang Benar Menurut Mufti Menk. Mufti Ismail Menk.
Foto:

Umat Muslim di Barat dan di negara-negara Asia seperti Malaysia dicontohkannya menulis huruf Arab “Sin” dengan “Syin” sehingga menulis Insya Allah. TIdak seperti banyak Muslim Barat yang menulisnya Insha Allah. Jadi transliterasi suatu kata bisa berbeda-beda.

Dia juga mencontohkan tentang penulisan "Bismillahirrahmanirrahim" yang biasa ditulis menyambung. Bukan memisahkannya dengan memenggalnya di tiap kata, seperti "Bismi Allah Ar-Rahman Ar-Rahim".

Mengenai perubahan arti menjadi "Menciptakan Allah" disebutnya hanya bisa diartikan begitu jika cara membacanya adalah Insyi Allah, yakni menjadikan katanya menjadi bentuk “Amr” atau perintah. Atau juga menjadikannya kata kerja dengan membacanya Insya Ullah, dengan menjadikannya bentuk “Mudhari”.

“Saya pikir kita harus berhenti berdebat tentang hal-hal ini. Dan tolong, jika Anda menulisnya dalam bahasa Arab, coba tulis tiga kata terpisah. Dan jika Anda menulis Insya Allah meskipun itu dirasa salah, tetapi semua orang tahu apa artinya. Secara linguistik mungkin salah, tapi tidak menjadikan seseorang menjadi kufur atau semacamnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement