Dalam hal ini, Aisyah menunjukkan pengetahuan dan kesediaannya menyampaikannya tidak peduli siapa penontonnya. Nabi sendiri sering terdengar tertawa terbahak-bahak karena kecerdasan Aisyah yang cepat dan tajam.
Aisyah diberkati dengan ingatan yang menakjubkan dan tidak pernah melupakan sesuatu begitu dia mendengarnya. Dia dikatakan telah meriwayatkan 2.210 hadits (jamak untuk hadits-narasi kehidupan dan ucapan Nabi) di masa hidupnya. Karena itu, dia adalah salah satu muhadditha (perawi hadits) yang paling produktif.
Semua yang mengenalnya menghormati kecerdasannya yang luar biasa. Abu Musa al-Ashari , seorang sahabat Nabi (SAW) pernah berkata: “Jika kami para sahabat Rasulullah memiliki kesulitan dalam suatu masalah, kami bertanya kepada Aisyah tentang hal itu.”
Aisyah orang yang bersemangat serta emosinya panas dan dingin. Dia tidak bisa membantu, tetapi rentan terhadap kecemburuan. Dia sangat mencintai suaminya (Nabi SAW) sehingga dia tidak suka ketika suaminya memuji wanita lain.
Dia berkata: "Aku tidak cemburu pada istri Nabi lainnya sebagaimana aku cemburu pada Khadijah, karena dia terus-menerus menyebut dia dan karena Allah telah memerintahkannya untuk memberikan kabar baik padanya tentang sebuah rumah mewah di surga dari batu-batu berharga. Dan setiap kali dia mengorbankan seekor domba, dia akan mengirimkan sebagian yang adil kepada mereka yang telah menjadi teman dekatnya. Berkali-kali saya berkata kepadanya: 'Seolah-olah tidak pernah ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah".