REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW telah memprediksi akan adanya penguasa yang memonopoli harta kaum Muslim, tetapi tidak diberikan kepada orang-orang yang berhak atas harta tersebut. Hal ini merujuk pada hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dalam kitab Riyadush Shalihin karya Imam Nawawi.
Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda, "Kelak akan terjadi sesudahku nanti sikap 'Atsaroh' sedangkan orang lain lebih berhak memperolehnya, dan juga beberapa perkara yang engkau semua akan mengingkarinya...," (Muttafaqun 'alaih).
Pengajar di Ma'had Daarussunnah Bekasi Ustadz Muhammad Azizan Syahrial menjelaskan Imam Nawawi berpandangan kata 'Atsaroh' dalam hadits tersebut mempunyai arti memonopoli harta dan tidak memberikannya kepada yang berhak. "Sesuatu yang dimonopoli di sini adalah harta kaum Muslimin, kemudian tidak menunaikan hak orang yang ada di dalam harta tersebut, tetapi justru malah memonopoli harta itu," kata dia kepada Republika.co.id.
Ustadz Azizan memaparkan Syekh Muhammad al-Utsaimin dalam Syarah Riyadus Shalihin menyampaikan yang sangat memungkinkan melakukan perbuatan 'Atsaroh' ini adalah penguasa yang menguasai harta kaum Muslimin. Hadits itu juga menunjukkan nubuwat Rasulullah SAW. Maka, ketika Rasulullah berbicara demikian yakni sesuatu yang belum terjadi, maka itu adalah kabar ghaib yang pasti akan terjadi.
"Hadits ini disepakati keshahihannya oleh Bukhari dan Muslim sehingga kaum Muslimin wajib menerima kabar itu. Bahwa kelak ada masa di mana penguasa menguasai harta kaum Muslimin, tetapi tidak menunaikan kewajibannya sebagai penguasa dan tidak memberikan harta itu kepada orang yang berhak," ujar Ustadz Azizan.