REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percaya kepada malaikat merupakan rukun iman kedua. Malaikat tidak sama dengan manusia.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh malaikat. Misalnya, malaikat bisa mengambil bentuk manusia.
“Jadi, malaikat bisa datang dalam bentuk manusia. Dalam hubungan antara Nabi dengan Allah, perantaranya adalah malaikat. Terkadang Nabi yang ditingkatkan dimensinya sehingga sejajar dengan malaikat, tapi bisa jadi malaikat yang diturunkan sejajar dengan manusia karena dia baru bisa berhubungan jika sejajar,” kata Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Prof M. Qurasih Shihab dalam video bertajuk "Yang Wajib Diimani dari Malaikat" di kanal Youtube Quraish Shihab.
Sosok malaikat yang bisa berubah wujud menjadi manusia juga diperjelas dalam surat Maryam ayat 17:
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
Fattakhażat min dụnihim ḥijābā, fa arsalnā ilaihā rụḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā.
“Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.”