REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejak neraka diciptakan hingga saat ini, Malaikat Malik tidak pernah tersenyum walaupun sekali. Mengapa demikian?
“Mengapa dia takut? secara rasional karena matanya melihat langsung mengerikannya neraka, sedangkan kita (manusia) tidak melihat, kita hanya tau melalui alquran, hadits, atau tausiah ulama. Pengetahuan yang lewat telinga jelas berbeda dengan pengetahuan yang dilihat langsung oleh mata,” ujar Ustad Abdul Somad, dalam postingannya di Instagram, yang dikutip Republika.co.id dari akun resminya @ustadzabdulsomad_official, Rabu (9/6).
“Bahkan sekelas malaikat pun takutnya (pada neraka) bukan main, hingga dia tak lagi bisa tersenyum sejak neraka diciptakan,” kata pendakwah berdarah Melayu itu.
Namun, ada seorang remaja pada zaman Rasulullah SAW yang juga memiliki ketakutan yang sangat besar pada neraka, sampai-sampai dia menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah dan meminta pertolongan Allah SWT agar dijauhkan dari siksa api neraka.
Pemuda itu adalah Shuhaib bin Sinan ar-Rumi, seorang mantan budak dari Kerajaan Byzantium yang menjadi salah satu sahabat Rasulullah dan salah satu pemeluk Islam pertama. Pemuda kelahiran Basrah, Irak ini selalu menghabiskan setiap detik hidupnya untuk beribadah, tanpa tidur sama sekali.
Suatu hari seorang hamba sahaya bertanya padanya, “Wahai tuanku, mengapa engkau tidak tidur dan terus beribadah siang dan malam?”
Dia menjawab, “Yang menyebabkan orang tertidur adalah rasa kantuk, sementara kantukku sudah hilang” “Apa yang menyebabkan kantukmu hilang?” tanya si hamba sahaya. “Ketika aku membaca satu ayat tentang neraka maka kantukku seketika hilang,” jawab Shuhaib.
“Salah satu hal yang paling sulit untuk dihilangkan adalah rasa kantuk. Orang-orang yang mengalami kantuk akan sangat sulit untuk menghilangkannya bahkan setelah kita basuh wajah kita dengan air, menampar pipi, atau upaya upaya lain. Satu satunya cara untuk mengusir kantuk adalah tidur, tapi syuaib tidak begitu, hal yang dapat mengusir kantuknya adalah ketika ia membaca atau mendengar ayat ayat yang menerangkan tentang neraka-neraka Allah,” jelas UAS.
“karena setelahnya rasa kantuknya langsung hilang dan dia akan tenggelam dalam doa dan ibadahnya agar terhindar dari siksaan neraka,” sambung UAS.
Setelah ditelusuri, alasan mengapa Shuhaib memiliki rasa takut yang luar biasa pada neraka, hingga hilang seluruh rasa kantuknya setelah mendengar atau membaca penggambaran tentang neraka, adalah karena dia selalu terhindari dari makanan yang haram dan syubhat.
“Hal yang menyebabkan surutnya rasa takut adalah makanan yang haram dan syubhat, bisa jadi mengapa lebih banyak manusia yang tidak takut neraka karena mereka terbiasa memakanan makanan yang haram dan melakukan syubhat, samar kehalalan atau keharamannya,” jelas UAS.
“Salah satu sebab lain mengapa rasa takut menipis adalah terlalu banyak tertawa, karena terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati. Maka jika seseorang dibacakan ayat-ayat tentang neraka atau adzab Allah SWT dan tidak datang padanya rasa takut, maka bisa jadi dia banyak memakan makanan haram dan syubhat atau bisa jadi dia terlalu banyak tertawa,” ujar dia.
Sumber: instagram