REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentang dirinya sendiri, Nabi Muhammad SAW berkata, "Allah telah mengutus saya sebagai seorang rasul agar saya dapat menunjukkan kesempurnaan karakter, kehalusan dan keluhuran budi pekerti." [Malik dan Ahmad]
Secara alami Nabi Muhammad SAW lembut dan baik hati. Ia selalu cenderung ramah dan mengabaikan kesalahan orang lain. Kesopanan dan adab, kasih sayang dan kelembutan, kesederhanaan dan kerendahan hati, simpati, dan ketulusan adalah beberapa kunci dari karakternya.
Namun, dalam hal kebenaran dan keadilan Nabi Muhammad SAW bisa tegas dan keras dan diimbangi dengan kemurahan hati. Nabi Muhammad SAW memiliki tata krama yang menawan yang membuatnya mendapatkan kasih sayang dari para pengikutnya dan mengamankan pengabdian mereka.
Meskipun utusan Allah SWT, tapi dia tidak pernah menunjukkan superioritas. Dia pernah bersabda, "Saya seorang Nabi Allah, tetapi saya tidak tahu apa yang akan menjadi akhir saya." (Al-Bukhari)
Dilansir di Islam Web, dalam salah satu sabdanya yang dimaksudkan untuk menanamkan rasa takut kepada Allah dan hari perhitungan di hati manusia, dia berkata, "Hai orang Quraisy bersiaplah untuk akhirat, aku tidak bisa menyelamatkanmu dari azab Allah; Wahai Bani Abd Manaf, aku tidak bisa menyelamatkanmu dari Allah; Wahai Abbas, putra Abdul-Mutalib, aku juga tidak dapat melindungimu; Wahai Fatimah, putri Muhammad, bahkan kamu pun tidak dapat aku selamatkan.” (Al-Bukhari dan Muslim)