Sabtu 05 Jun 2021 15:07 WIB

Strategi Perang Khalid bin Walid Rebut Busra dari Romawi

Khalid bin Walid menjadi panglima Islam dengan julukan Pedang Allah Terhunus

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Khalid bin Walid menjadi panglima Islam dengan julukan Pedang Allah Terhunus. Perang dalam Islam (ilustrasi)
Foto:

Ia membagi pasukannya ke belakang menjadi dua bagian. Masing-masing dikawal Al Musayyab bin Nashbah di sisi kanan dan Mazpur bin Udbay di sisi kiri. Para pemimpin pasukan semuanya berasal dari tentara Khalid bin Walid yang datang langsung dari Persia.  

Dalam buku Daulat Al-Arabiya fi Shadara Al-Islam Itsna Asyar Qabla Al Hijrati-40 H/610-660 M karya Abdul Hakim Al Kaabi menjelaskan bahwa Khalid bin Walid menyiapkan pasukannya pada Rabiul Awal tahun ke-13 Hijriyah. Bersama dengan pasukannya, ia menembus gurun yang memisahkan Irak dan Syam selama delapan hari. 

Mereka melewati wilayah Qaraqir, Sui, Qarqisia, Dumat Jandal, Qasam, Palmyra, Hawarin, Marj Rahat, Damaskus sampai kemudian mencapai Busra. Bersama Syarahbil bin Hasna, Yazid bin Abi Sufyan dan Abu Ubaidah bin Jarrah, Khalid bin Walid mengepung kota itu dan menguasainya hingga termasuk wilayah Hauran.   

Dalam buku Saifullah Al Maslul Khalid bin Walid karya Ahmad Muhammad Kamel menjelaskan sesampainya Khalid bin Walid di Busra sebagian penduduknya menyerah dengan sukarela dan sebagian lainnya berperang. Tetapi ia dan pasukannya berhasil mengalahkan dengan mudah.  

Kota Busra adalah wilayah yang menjadi basis pasukan besar Romawi. Wilayah itu ditempati orang-orang Romawi dan Arab. Di kota itu diperkirakan ada dua belas ribu tentara yang berjaga. Sebuah kelompok pasukan cukup besar untuk mengamankan sebuah kota. 

Pasukan Abu Ubaidah yang berada di tepi timur laut menginstruksikan Sharhabil bin Hasna memindahkan pasukannya termasuk empat ribu pejuang guna mengepung pasukan musuh. Sehingga sesampainya pasukan Khalid bin Walid, mereka menyerbu bersama-sama. 

Pasukan Sharhabil tiba dua hari sebelum kedatangan pasukan Khalid bin Walid. Penguasa Busra saat itu meremehkan jumlah pasukan Muslim. Mereka pun memutuskan menyerang pada hari ketiga pengepungan. Pertempuran pun pecah,  selama dua jam pasukan Muslim mampu melawan.

Namun banyaknya tentara Romawi membuat pasukan Sharhabil terdesak dan hampir dibunuh. Sebelum pasukan Sharhabil dikepung balik oleh pasukan Romawi, dari kejauhan pasukan Klalid bin  Walid datang hingga membuat takut pasukan Romawi dan mundur ke benteng pertahanannya. 

Setelah beberapa waktu, pasukan Romawi pun kembali menyusun kekuatan untuk pertempuran baru. Mereka yakin pasukan Khalid bin Walid tak bisa beristirahat dan karena harus saling menjaga. Tetapi jumlah kekuatan umat Islam saat itu telah meningkat, berkat pasukan Khalid bin Walid, peperangan pun dimenangkan kaum Muslim.

 

 

Sumber: youm7

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement