Senin 24 May 2021 18:42 WIB

5 Kewajiban Umat Islam kepada Para Nabi dan Rasul   

Umat Islam mempunyai kewajiban kepada nabi dan rasul meski sudah wafat

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam mempunyai kewajiban kepada nabi dan rasul meski sudah wafat. Ilustrasi
Foto: pxhere
Umat Islam mempunyai kewajiban kepada nabi dan rasul meski sudah wafat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meskipun para Nabi dan Rasul telah wafat, umat islam tetap memiliki kewajiban atas mereka. Kewajiban ini hendaknya senantiasa dijalankan umat, salah satunya yakni tetap mentaatinya hingga hari akhir.

Dikutip dari laman Islamweb pada Senin (24/5), berikut lima kewajiban umat islam pada Nabi dan Rasul:

Baca Juga

1. Menaati nabi dan rasul. Allah SWT berfirman: 

وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ رَّسُوۡلٍ اِلَّا لِـيُـطَاعَ بِاِذۡنِ اللّٰهِ "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah." (QS An Nisa 64). Di samping itu, dalam ayat yang lain Allah SWT menyatakan: 

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡفُرُوۡنَ بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَيُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ يُّفَرِّقُوۡا بَيۡنَ اللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَيَقُوۡلُوۡنَ نُؤۡمِنُ بِبَعۡضٍ وَّنَكۡفُرُ بِبَعۡضٍۙ وَّيُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ يَّتَّخِذُوۡا بَيۡنَ ذٰ لِكَ سَبِيۡلًا * اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡـكٰفِرُوۡنَ حَقًّا‌ ۚ وَ اَعۡتَدۡنَا لِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابًا مُّهِيۡنًا

"Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain)," serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir), merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya." (QS An Nisa 150-151).

2. Mencintai Nabi dan Rasul. Dalam sebuah hadits disebutkan sebagai berikut:

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ السَّاعَةِ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

“Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang hari kiamat. Katanya: "Kapan terjadinya hari kiamat?". Beliau balik bertanya kepada orang itu: "Apa yang telah kami siapkan untuk menghadapinya?". Orang itu menjawab: "Tidak ada. Kecuali, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam". Maka beliau berkata: "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai". Anas berkata: "Kami belum pernah bergembira atas sesuatu seperti gembiranya kami dengan sabda Nabi ﷺ, yaitu: "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai". Selanjutnya Anas berkata; "Maka aku mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar, Umar dan aku berharap dapat berkumpul bersama mereka disebabkan kecintaanku kepada mereka sekalipun aku tidak memiliki amal seperti amal mereka" (HR Bukhari).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement