Selasa 04 May 2021 04:41 WIB

Jejak Islam di Portugal yang Disamarkan

Pada abad ke-10, setengah populasi semenanjung Iberia adalah Muslim.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Warga membagikan makanan buka puasa di hari pertama Ramadhan di Mouraria, Lisbon. Muslim di Portugal sangat minoritas, hanya 50 ribu orang, kebanyakan imigran dari Afrika
Foto: AP
Warga membagikan makanan buka puasa di hari pertama Ramadhan di Mouraria, Lisbon. Muslim di Portugal sangat minoritas, hanya 50 ribu orang, kebanyakan imigran dari Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Setelah melarikan diri dari perang di negara asalnya Irak, Mustafa Abdulsattar yang berusia 33 tahun mempertaruhkan nyawanya dalam perjalanan menggunakan perahu yang berbahaya dari Turki ke Yunani.

Sesampai di Yunani, dia ditawari pemukiman di Portugal, negara yang hanya sedikit dia ketahui. Tapi dia bisa menemukan beberapa ciri yang sudah dikenalnya. “Saya menemukan banyak kata umum,” kata Mustafa dilansir dari laman Aljazeera, Senin (3/5).

Baca Juga

Ia menerangkan, kata tersebut beberapa berhubungan dengan makanan, yang lainnya berhubungan dengan kota atau daerah. Kemudian ada ungkapan 'oxala' (diucapkan oshallah), turunan langsung dari bahasa Arab yakni Insya Allah. Keduanya berarti Insya Allah.

Ia menceritakan, tidaklah terlalu mengherankan bahwa pengaruh bahasa Arab masih dapat ditemukan dalam bahasa Portugis. Selama berabad-abad, wilayah tersebut diperintah oleh Muslim berbahasa Arab yang dikenal sebagai Moor.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement