Kamis 22 Apr 2021 23:04 WIB

Pesan di Balik Alquran Menghormati Isa dan Bunda Maryam

Alquran menghormati Isa dan ibundanya Maryam sebagai sosok mulia

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran menghormati Isa dan ibundanya Maryam sebagai sosok mulia. Ilustrasi Alquran
Foto:

Alquran juga secara khusus menggambarkan pernghormatan kepada Maria, ibu Yesus, yang disebutkan sebagai wanita terbaik karena kesalehan dan pengabdiannya. Kisah dari tokoh agama lainnya, seperti Ishak, Yakub, Musa, Harun, Adam dan Nuh juga diceritakan secara jelas dan penuh hormat di Alquran. 

Alquran secara eksplisit juga melarang penyerangan tempat ibadah Kristen. Dalam surat Jaminan Umar yang terkenal, yang ditulis khalifah kedua Umar bin Khattab kepada orang-orang Kristen Yerusalem ketika Muslim memasuki kota pada 638 Masehi menyatakan, “Dia (Umar) telah memberi mereka (orang-orang Yerusalem) jaminan keamanan bagi diri mereka sendiri, untuk harta benda mereka, gereja mereka, salib mereka, orang sakit dan sehat kota dan untuk semua ritual yang termasuk dalam agama mereka. Gereja mereka tidak akan dihuni umat Islam dan tidak akan dihancurkan. Baik mereka, maupun tanah tempat mereka berdiri, atau salib mereka, atau harta benda mereka tidak akan dirusak. Mereka tidak akan secara paksa bertaubat."

Selain menghormati hak satu sama lain untuk hidup, salah satu momen paling gemilang dalam sejarah Timur Dekat (Syam) adalah saat orang Kristen, Muslim, dan Yahudi hidup berdampingan dan berkumpul untuk kebaikan bersama. Ini terjadi di Baghdad abad ke-10, ketika kota itu adalah ibu kota negara yang diperintah Dinasti Abbasiyah dan menjadi pusat intelektual dan ilmiah dunia karena anggota dari tiga agama Ibrahim mengesampingkan kefanatikan dan bersatu dalam pencarian bersama untuk pengetahuan dan kemajuan ilmiah. 

Percampuran umat beragama ini seringkali melahirkan inovasi-inovasi yang menguatkan keyakinan masing-masing umat tanpa mengesampingkan keselamatan dan keamanan sesamanya. Hal ini dimungkinkan karena penganut agama Ibrahim saling menghormati dan memahami satu sama lain; beberapa hal yang sayangnya terlewatkan di era-era berikutnya. 

“Sejarah komunitas agama kita terkadang ditandai dengan periode gelap permusuhan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan perang. Namun harus ditekankan, Ini bukan satu-satunya cerita,” tulis mereka yang dikutip Republika. 

“Pesan kami kepada anak-anak Abraham pada saat yang genting ini adalah bahwa ada banyak cerita yang lebih baik dan jauh lebih menarik untuk diceritakan, yang diambil dari periode yang jauh lebih lama dan lebih termasyhur dari sejarah kita bersama. Kisah-kisah ini adalah berkah yang bisa kita nikmati dan pelajari bersama,” tuturnya.

 

 

Sumber: arabnews  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement