Ahad 28 Mar 2021 05:55 WIB

Perintah Nabi SAW Soal Orang yang Bermimpi Baik dan Buruk

Islam memerinci segala urusan manusia.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Perintah Nabi SAW Soal Orang yang Bermimpi Baik dan Buruk
Foto: Republika
Perintah Nabi SAW Soal Orang yang Bermimpi Baik dan Buruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam memerinci segala urusan manusia, baik yang bersifat indrawi maupun metafisik seperti mimpi. Nabi SAW pun membuatkan perintah anjuran kepada orang-orang yang mengalami mimpi, baik mimpi baik maupun mimpi buruk.

Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani dijelaskan sebuah hadits: “An Abi Sa’idin Al-Khudriyyi annahu sami’a An-Nabiyyi SAW yaqulu: idza ra-a ahadukum ru’ya yuhibbuha fa-innama hiya minallahi. Falyahmadillaha alaiha, wal-yuhaddits biha, wa idza ra-a ghaira dzalika mimma yakrahu, fa innama hiya minassyaithaani, fal-yastaidz min syarriha wa la yadzkurha li-ahadin fainnaha laa tadhurruhu,”.

Baca Juga

Yang artinya: “Abu Sa’id Al-Khudri mendengar Nabi SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang dia sukai, sesungguhnya mimpi itu dari Allah. Hendaknya dia ucapkan kalimat syukur kepada Allah dan dia bicarakan mimpi tersebut kepada orang lain,”.

“Jika dia melihat mimpi yang selain itu yang dia benci, berarti mimpi itu dari setan. Hendaknya dia meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpi itu tersebut kepada seorang pun. Karena sesungguhnya mimpi yang seperti itu tidak membawa bahaya,”.

photo
Seperti Ini Rasulullah Tidur - (Republika.co.id)
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement