Ustadzah Izza menjelaskan penekanan terhadap hadits tersebut bukan karena keringnya Sungai Eufrat, melainkan dampak yang dihasilkan akibat keringnya sungai, yakni ditemukan gunung emas. “Orang itu kan silau dengan emas. Jangankan emas, harta warisan saja kalau misalnya orang tersebut tidak legawa ada yang lebih sedikit akan timbul kericuhan di keluarga. Bahkan, bisa jadi jika orang tersebut memiliki emosional tinggi, katakanlah akan terjadi pertumpahan darah,” kata Ustadzah Izza kepada Republika.co.id, Selasa (23/3).
Akibat dari muncul gunung emas yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah orang-orang berbondong-bondong mendapatkannya. Saat mereka berbondong-bondong, maka orang akan banyak yang berperilaku buruk.
Perilaku buruk sebagai akibat dari gunung emas yang kemudian menjadi tanda hari kiamat. Misal, mereka yang tidak kebagian emas bisa mencuri.
Terlebih, jika situasi ekonomi sedang lemah. Selain itu, juga banyak hal kecil lain yang terjadi.
“Nah, di sinilah ketika orang sudah saling membunuh dan banyak terjadi kemaksiatan akibat harta itu otomatis akan terjadi kiamat,” ujar dia.