Selasa 23 Mar 2021 05:45 WIB

5 Pelajaran Terpenting dari Semut untuk Manusia

Semut merupakan makhluk kecil dengan segudang hikmah

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Semut merupakan makhluk kecil dengan segudang hikmah.  Semut
Foto:

Dalam hadits panjang riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Telah ditampakkan kepadaku umat-umat, maka aku melihat seorang Nabi lewat bersama satu orang, seorang Nabi bersama dua orang saja, seorang Nabi bersama sekelompok orang dan seorang Nabi tanpa seorang pun bersamanya.

Lalu tiba-tiba ditampakkan kepadaku kumpulan manusia yang banyak memenuhi ufuk, aku berharap mereka adalah ummatku, namun dikatakan padaku; 'Ini adalah Musa dan kaumnya, lalu di katakana pula kepadaku; "Tapi lihatlah di ujung sebelah sana.' Ternyata aku melihat ada sekumpulan orang yang sangat banyak, kemudian dikatakan lagi padaku; 'Lihat juga yang sebelah sana.'

Ternyata aku juga melihat ada sekumpulan orang yang sangat banyak lagi, lalu dikatakan padaku; 'Ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab." Setelah itu orang-orang bubar dan belum sempat ada penjelasan kepada mereka, sehingga para sahabat Nabi SAW saling membicarakan hal itu, mereka berkata; "Adapun kita dilahirkan dalam kesyirikan akan tetapi kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mungkin mereka adalah para anak cucu kita."

Lantas peristiwa tersebut sampai kepada Nabi SAW lalu beliau bersabda: "Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah bertathayur (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak pernah meminta untuk diruqyah dan tidak mau menggunakan Kay (pengobatan dengan besi panas), dan kepada Tuhan merekalah mereka bertawakkal."

Lalu Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata; "Apakah aku termasuk di antara mereka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ya." Kemudian yang lainnya berdiri lalu bertanya; "Apakah aku juga termasuk di antara mereka?" Beliau menjawab: "Ukasyah telah mendahuluimu dalam hal ini." (HR Bukhari dari jalur Ibnu Abbas)

Keempat, pelajaran dari semut adalah memberikan solusi yang praktis. Semut tidak sekadar mengingatkan atau mengimbau, tetapi mereka juga menawarkan solusi praktis yang membebaskan bangsanya dari kesulitan, sesuai dengan kemampuan mereka.

Kelima, semut memiliki pemikiran yang cemerlang. Dasarnya adalah perkataan semut dalam surat An-Naml ayat 18, "...agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."

Karena semut sangat kecil bahkan hampir tidak ada yang menoleh ke bawah untuk memperhatikan semut, maka mereka pun harus melakukan langkah antisipasi. Menariknya, semut tahu bahwa manusia tidak memperhatikan mereka sehingga tidak menyadari bila telah menginjak semut. Dengan demikian, kalimat peringatan yang disampaikan semut kepada bangsanya merupakan pemikiran yang logis.

 

Sumber: alukah  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement