REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap bulan Rajab, umat Islam memperingati peristiwa penting, yakni perjalanan Nabi Muhammad yang dikenal Isra Mi'raj. Pendiri Pesantren Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur (UYM) mengatakan banyak hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi'raj.
Selain mendapat syariat sholat lima waktu, kita bisa mendapat peluang untuk mengisrakan dan mengmi'rajkan diri sendiri, yakni menaikkan dan memperluas perjalanan kehidupan.
“Isra Mi'raj selalu hanya untuk Nabi, padahal jika kita lihat dua ayat sebelum surat al-Isra’, di surat an-Nahl, bercerita tentang hamba yang sempurna. Ketika hamba itu sempurna, maka Allah akan isra dan mi'rajkan yang ada pada surat al-Isra’ ayat 1,” kata Ustadz Yusuf kepada Republika.co.id, Rabu (10/3).
Oleh karena itu dalam ayat 1 surat al-Isra’ tidak harfiah dijelaskan sosok hambanya. Itulah yang membuka peluang dengan mendefinisi Isra Mi'raj tidak dengan definisi Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.