Rabu 24 Feb 2021 05:41 WIB

Amalan yang Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur

Ada empat amalan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa insecure.

Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasa tidak percaya diri atau insecure kerap kali dirasakan oleh anak muda sekarang. Perasaan insecure itu sebaiknya segera diatasi. Menanggapi itu, Habib Husein Ja’far menjelaskan ada empat amalan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa insecure.

Pertama, husnudzon atau berprasangka baik. “Semua yang diberikan oleh Allah kepada kita itu adalah yang terbaik untuk kita,” kata Habib Husein dalam kajian bertajuk Hati-Hati Insecure Nanti Kecebur Neraka di kanal Youtube Cahaya Untuk Indonesia.

Allah berfirman dalam surat at-Tin ayat 4:

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm. “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Kedua, seseorang harus mempunyai keyakinan apapun yang ada dalam dirinya itulah yang terbaik untuk dirinya. Meskipun ada segelintir kekurangan dalam bentuk apa pun. Misal, kekurangan harta, fisik, mental, dan lain-lain. Setelah yakin itu merupakan yang terbaik, baru mencari hikmah di baliknya.

Ketiga, Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk berkumpul dengan orang-orang shaleh dan baik. “Teman yang baik itu seperti penjual parfum. Meskipun kita tidak membeli parfumnya, kita jadi ketularan wangi, kan gitu. Jadi dari sana kita belajar kumpul dengan orang-orang shaleh dapat membesarkan hati dan pikiran,” ujar dia.

Menurut Habib Husein, rasa insecure sering muncul dari perundungan dari orang lain. Jadi, dengan berkumpul dengan orang baik tidak akan ada yang mengusik, malahan orang menyemangati kita.

Yang terakhir, jangan lupa untuk selalu bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan. Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

“Sering kali kita tidak bersyukur akan semua nikmat yang telah Allah berikan. Kita sadarnya baru nanti, kalau kehilangan nikmat itu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement