Senin 20 May 2024 13:47 WIB

Mensyukuri Nikmat Allah dengan Meninggalkan Rasa Insecure

Rasa insecure harus diantisipasi dengan syukur.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Ajarkan anak bersyukur membuat anak memiliki kepekaan sosial/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Ajarkan anak bersyukur membuat anak memiliki kepekaan sosial/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, kesempurnaan manusia diakui sebagai suatu ideal, tetapi manusia secara alami cenderung memiliki ketidaksempurnaan dan kelemahan. Hal ini bisa menjadi sumber perasaan tidak aman atau insecure.

Insecure menggambarkan perasaan tidak aman yang seringkali muncul dalam konteks fisik dan penampilan. Merasa tidak puas atau tidak percaya diri dengan penampilan fisik adalah hal yang umum di kalangan banyak orang, terutama di zaman di mana media sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis seringkali mendominasi pandangan setiap orang.

Baca Juga

Dalam Islam, memahami konsep kesempurnaan ciptaan Allah adalah penting. Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan sempurna dan unik, dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menilai diri sendiri atau orang lain berdasarkan standar dunia atau pandangan negatif tentang penampilan fisik dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan meragukan kesempurnaan ciptaan Allah.

Padahal, Allah berfirman dalam Surat At-Tin ayat 4, yang berbunyi:

لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tin: 4).

Melalui ayat tersebut Allah menegaskan bahwa setiap manusia diciptakan dengan bentuk dan standar yang sudah Allah tentukan dengan baik. Akan tetapi, pada kenyataannya saat ini masih banyak orang yang tidak bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. 

Dalam Islam, nilai-nilai seperti kesederhanaan, kerendahan hati, dan kasih sayang juga ditekankan untuk dapat membantu seseorang mengatasi perasaan tidak aman dan merasa lebih percaya diri dengan diri mereka sendiri. Penting juga untuk menghindari perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain dan untuk fokus pada perkembangan diri sendiri dalam mencapai potensi maksimal, baik secara fisik maupun spiritual.

Oleh karena itu, setiap umat Muslim harus senantiasa mensyukuri setiap takdir yang diberikan. Dengan memahami dan menginternalisasi konsep kesempurnaan ciptaan Allah, serta nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, seseorang dapat mengatasi perasaan tidak aman terkait penampilan fisik dan membangun rasa percaya diri yang lebih kokoh serta menghargai keunikan dan keindahan setiap ciptaan Allah.

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. (HR. Ahmad).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement