Sabtu 20 Feb 2021 05:15 WIB

Kisah Hijrah Pertama Muslim ke Ethiopia di Bulan Rajab

Umat Muslim sampai pada batas tak bisa menoleransi siksaan kaum Quraisy.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Hijrah Pertama Muslim ke Ethiopia di Bulan Rajab
Foto:

Mereka hanyut dalam irama lantunan ayat Alquran, hingga Rasulullah sampai pada ayat terakhir. "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia." (An-Najm, 53:62).

Para penyembah berhala itu, secara tidak sadar dan dengan kepatuhan penuh, ikut bersujud bersama Rasulullah SAW. Sheikh Safi mengatakan, itu adalah momen indah dari kebenaran yang membelah jiwa orang yang angkuh dan sikap para pencemooh. Mereka berdiri tercengang ketika mereka menyadari Firman Allah telah menaklukkan hati mereka. 

Kaum musyrik lain yang tidak ada di tempat kejadian mencela dan menyalahkan mereka dengan kejam. Untuk menjaga rasa gengsi, mereka mulai mengarang kebohongan dan memfitnah Nabi SAW. Mereka mengatakan sujud itu dilakukan pada berhala mereka dan menganggap mereka memiliki kekuatan syafaat yang diinginkan.

Berita tentang kejadian itu sampai kepada sekelompok Muslim yang hijrah ke Habasya (Ethiopia). Mereka diberitahu seluruh Quraisy telah memeluk Islam, sehingga mereka memutuskan pulang.

Mereka tiba di Makkah pada bulan Syawal di tahun yang sama. Ketika mereka baru menempuh perjalanan satu jam dari Makkah, realitas situasinya terungkap. Beberapa dari mereka kembali ke Abyssinia dan yang lainnya menyelinap diam-diam ke kota Makkah atau masuk secara terbuka tetapi di bawah pengawasan seorang tokoh setempat.

Sementara itu, berita menyebar ke Makkah tentang keramahan dan sambutan hangat yang diberikan kepada Muslim di Abyssinia. Kaum musyrik menjadi sangat marah dan mulai memberikan penganiayaan dan penyiksaan yang lebih parah dan lebih mengerikan kepada Muslim.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW kembali mengizinkan para sahabat yang tidak berdaya untuk mencari suaka di Abyssinia untuk kedua kalinya. Hijrah kali ini tidak semudah sebelumnya karena Quraisyi begitu waspada terhadap gerakan Muslim yang paling tidak mencurigakan.

Akan tetapi, pada waktunya, kaum Muslimin akhirnya berhasil melakukan hijrah. Kelompok hijrah kali itu terdiri dari 83 laki-laki dan 19 atau, dalam beberapa versi, 18 perempuan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement