REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti manusia lain, beberapa momen dalam hidup Nabi Muhammad membuat dia menangis. Terkadang beliau menangis lantaran merasa kasihan terhadap orang yang telah meninggal.
Beliau juga menangis karena terlalu mengkhawatirkan nasib umatnya dan rasa takut yang mendalam kepada Allah. Misal, saat baginda Rasulullah mendengar bacaan Alquran. Tangisan itu merupakan tangisan rindu, kecintaan, dan rasa keagungan terhadap-Nya yang bersamaan mengindikasikan rasa takut.
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Rasulullah, saat salah seorang anak Nabi, Ibrahim, meninggal, mengalir air mata dari kedua mata Nabi. Dia menangis seraya bersabda, “Air mata bercucuran, hati berduka, dan tidak ada yang kami ucapkan melainkan apa yang diridhai Tuhan kami. Dan sesungguhnya kami, wahai Ibrahim, benar-benar bersedih karena (kepergianmu),” (HR Bukhari).