Selasa 09 Feb 2021 05:21 WIB

Sejarah Kota Makkah dan Berdirinya Ka'bah (2-Habis)

Sampai waktu yang lama, Ka'bah dapat dipertahankan oleh keturunan Nabi Ismail.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sejarah Kota Makkah dan Berdirinya Ka'bah (2-Habis). Kabah di Masjidil Haram
Foto:

Setelah itu, keturunan Nabi Ismail semakin berkembang di daerah Hijaz. Keluarga dan keturunan Nabi Ismail juga terus menjaga dan merawat Ka'bah. 

Sampai waktu yang lama, Ka'bah dapat dipertahankan oleh keturunan Nabi Ismail, hingga suku Khuza'ah mengambil alihnya. Kemudian, 'Amr bin Lahy Al-Khuza'i memperkenalkan penyembahan berhala di Ka'bah. Jumlah berhala kemudian meningkat di Ka'bah dan fenomena ini menyebar ke seluruh Jazirah Arab hingga jumlah berhala di Ka'bah mencapai 360, sebagaimana dinyatakan oleh Al-Kalbi dalam bukunya The Idols 

Tidak berhenti di sana, banyaknya peperangan dan pertikaian antarsuku membuat sumur zamzam terkubur dan tidak dapat ditemukan. Qusay bin Kilab, kakek buyut Nabi Muhammad, secara paksa mengambil alih hak asuh untuk merawat Ka'bah dan menjaganya dari suku Khuza'ah, yang telah menyalahgunakan kewenangannya. Qusay mengumpulkan keluarganya suku Quraisy yang terpencar untuk ditempatkan di sekitar Makkah untuk melindungi Ka'bah. 

Abdul-Muttalib (kakek Rasulullah) melihat dalam mimpinya letak sumur zamzam yang terkubur, hingga Abdul Muttalib meminta daerah itu agar digali dan memulihkan sumur zamzam. Dengan demikian, sumur Zamzam kembali menjadi sumber air bagi para peziarah dan pengunjung serta warga Makkah.

Setelah itu, sebuah peristiwa besar kembali terjadi, yaitu ketika Makkah hendak diserang oleh pasukan Abrahah dengan pasukan gajahnya. Inilah peristiwa yang melatarbelakangi penyebutan tahun gajah sebagai tahun kelahiran Nabi Muhammad.

 

Lihat artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement