REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganiayaan yang menimpa umat Islam di Myanmar saat ini mungkin adalah yang paling brutal yang pernah ada di dunia. Namun, penganiayaan tersebut tidaklah terjadi baru-baru ini.
Sejarah penganiayaan terhadap Muslim di Myanmar dimulai pada 1559 pada masa pemerintahan Raja Bayinnaung Kyawhtin Nawrahta. Dia saat itu melarang beberapa ajaran dalam Islam. Misalnya, penyembelihan hewan sebagaimana ajaran Islam.
Bahkan, raja tersebut juga memaksa Muslim mendengarkan khutbah untuk berpindah agama. Selain itu, raja Bayinnaung juga mencegah umat Muslim merayakan hari raya mereka, di antaranya Idul Adha.
Setelah itu, utamanya pada abad ke-17, kaum Muslim di Myanmar sempat mendapatkan kembali kebebasan beragama mereka dan mencapai puncak kejayaan mereka di abad tersebut.