Senin 18 Jan 2021 18:56 WIB

Wafatnya Ulama Tanda Kiamat Dekat? Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah hadits menyebut, wafatnya ulama dengan dekatnya kiamat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah hadits menyebut wafatnya ulama dengan dekatnya kiamat. Hari Kiamat (ilustrasi)
Foto:

Rambu regenerasi

Menurutnya, wafatnya ulama bukan sekadar menjadi rambu bahwa kiamat telah dekat, melainkan juga menjadi rambu untuk segera melakukan regenerasi ulama, sehingga umat tidak kehilangan rujukan. Umat juga bisa mencegah hilangnya ilmu atau ajaran Islam karena wafatnya ulama.

Dia juga menuturkan, bahaya minimnya atau bahkan nihilnya ulama yang bisa menjadi rujukan umat adalah dampak terburuk dari wafatnya para ulama. Umat jadi meminta rujukan kepada ulama-ulama sesat yang minim ilmu, seperti yang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW.

"Yang bahaya bagi umat, kalau tokoh agama banyak tapi referensi yang kompeten dalam bidang masalah ilmu keislaman itu nggak ada," jelasnya.

"Kalau hadist Nabi mengatakan, nanti akan ada masa 12 pihak berantem, bersitegang ngeributin masalah waris. Dan nggak ada yang bisa menjelaskannya," tambahnya.

Lantas apa?

Mengetahui tanda kiamat memang perlu sebagai khazanah atau wawasan seorang Muslim. Namun, yang lebih penting adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri menghadapi fase kiamat yang telah dikabarkan Nabi.

Wafatnya ulama akan mengurangi rujukan umat dalam bertanya atau mempelajari ajaran agama Islam. Sehingga, perlu ada program regenerasi atau pengkaderan ulama jika memang Umat Islam sadar akan bahaya wafatnya ulama.

"Ya sudah, kalau memang ulama meninggal itu Allah SWT punya kehendak, sekarang bagaimana caranya agar kita melahirkan lebih banyak ulama," katanya.

Ahmad berharap, ada program kaderisasi ulama setingkat universitas untuk menyiapkan ulama-ulama dengan wawasan yang luas. Tidak hanya terbatas membuat sekolah tingkat dasar, menengah, atau atas yang berlabel Islam, tapi juga perlu universitas pengkaderan ulama. 

"Kalau butuh dokter, bangun fakultas kedokteran, jadi lebih spesifik. Kalau butuh ulama, kita bangun fakultas keulamaan, bukan hanya sebatas membangun SDIT," katanya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement