Ahad 17 Jan 2021 05:15 WIB

Keistimewaan Meninggal Dunia di Madinah

Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaatnya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Keistimewaan Meninggal Dunia di Madinah. Suasana di sekitar Masjid Quba di Kota Madinah.
Foto:

Hal itu seperti firman Allah dalam surat Al Imran ayat 102 yang artinya, "Janganlah kalian wafat selain dalam keadaan Muslim berserah diri."

Dalam kitab Wafa Al Wafa, as-Samhudi berkata, secara umum, anjuran untuk wafat di sebuah kota seperti Madinah tidak pernah diberikan kepada kota-kota lainnya. Menetap di Madinah dapat mengantarkan seseorang wafat di kota tersebut.

Oleh karena itu, menetap di Madinah menjadi sesuatu yang disuka. "Ini merupakan keistimewaan kota Madinah dibandingkan dengan kota lainnya," kata Abu Thalhah Muhammad.

Ia melanjutkan, memilih untuk menetap di kota Madinah seperti yang kita ketahui, adalah pilihan yang diambil oleh kaum Salaf. Tidak diragukan bahwa menetap di Madinah pada masa Rasulullah masih hidup pasti lebih istimewa, sesuai dengan kesepakatan para ulama. Kemudian, keistimewaan dilanjutkan setelah beliau wafat.

 

Abu Talhah berkata, "Seseorang yang tidak berada dan tinggal di kota Madinah, padahal dia mampu dan mungkin melakukannya, ia akan merugi dan tidak mendapat rahmat. Kota Madinah merupakan sumber cahaya ajaran Islam."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement