REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu mukjizat Alquran adalah memberikan isyarat tentang aneka ragam keilmuan, salah satunya tentang sains.
Jika dikomparasikan dengan sains modern, ayat-ayat Alquran sangat tepat mengisyaratkan ilmu tersebut jauh sebelum peradaban modern datang.
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Mukjizat Alquran menjelaskan, terdapat banyak bukti yang menunjukkan kecocokan isyarat Alquran tentang sains dengan temuan ilmu pengetahuan modern.
Salah satunya adalah isyarat mengenai gunung-gunung yang berjalan bergerak. Allah berfirman dalam Alquran surat An-Naml ayat 88:
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ “Wa taral-jibala tahsabuha jaamidatan wa hiya tamurru marra as-sahabi. Shun’allahi alladzi atqana kulla syai-in innahu khabirun bima taf’alun.”
“Kamu lihat gunung-gunung, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. Begitulah perbuatan Allah, yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dijelaskan bahwa dari hasil rekaman satelit diperoleh bukti bahwa jazirah Arab beserta gunung-gunungnya bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahunnya. Sebelumnya sekitar lima juta tahun yang lalu, Jazirah Arab bergerak memisahkan diri dari Afrika dan membentuk Laut Merah.
Sekitar daerah Somalia sepanjang Pantai Timur ke Selatan saat ini berada, yakni dalam proses pemisahan yang lamban dan telah membentuk ‘Lembah Belah’ yang membujur ke selatan melalui deretan danau Afrika.
Itulah tampaknya, kata Prof Quraish, yang dimaksud ayat tersebut dengan berjalannya gunung-gunung sebagaimana berjalannya awan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
